Asosiasi Sepakbola Uni Eropa, UEFA, memberikan beberapa persyaratan khusus kepada Jerman dan Turki untuk menjadi tuan rumah dalam pesta olahraga sepakbola terbesar di Eropa, Euro 2024.
UEFA meminta kepada Jerman dan Turki untuk memberikan kriteria khusus mengenai hak asasi manusia di negara mereka. Syarat unik tersebut merupakan pertama kalinya dalam sejarah UEFA untuk menentukan siapa yang akan menjadi tuan rumah kompetisi tersebut.
“Untuk kali pertama dalam sejarah UEFA, kami meminta untuk Jerman dan Turki memberikan kriteria spesifik mengenai hak asasi manusia,” tulis pernyataan resmi UEFA, dilansir dari SkySports.
Melihat sejarahnya, Jerman jauh lebih unggul daripada Turki dalam hal menjadi tuan rumah sebuah kompetisi sepakbola. Jerman sendiri pernah dua kali menjadi tuan rumah Piala Dunia di tahun 1974 dan 2006, serta sekali menjadi tuan rumah Euro 1988.
Sedangkan Turki selama ini belum pernah menjadi tuan rumah dalam kompetisi sepakbola apapun. Hal tersebut yang membuat peluang Jerman untuk menjadi tuan rumah Euro 2024 lebih besar.
Ditambah lagi, Turki di bawah kekuasaan Recep Tayyip Erdogan kerap kali dikritik oleh Amnesti Internasional, sebuah organisasi non-pemerintah berskala internasional yang memperjuangkan hak asasi manusia.
Sebelumnya, Erdogan telah menangkap setidaknya 47 ribu warga Turki yang menentang kepadanya dalam kurun waktu 9 bulan terakhir, serta memblokir akses Wikipedia di jaringan internet Turki.