Jungkalkan Monaco, Pjanic Kena Omel Allegri

Kamis, 4 Mei 2017 06:35 WIB
Editor: Gregah Nurikhsani Estuning
© ANNE-CHRISTINE POUJOULAT/AFP/Getty Images
Pjanic menocba merebut bola dari pemain AS Monaco. Copyright: © ANNE-CHRISTINE POUJOULAT/AFP/Getty Images
Pjanic menocba merebut bola dari pemain AS Monaco.

Massimiliano Allegri memuji Gianluigi Buffon dan Dani Alves yang tampil impresif saat Juventus mengalahkan AS Monaco di leg pertama semifinal Liga Champions 2016/17 di Stade Louis II, Kamis (04/05/17) dini hari WIB. Namun, performa buruk Miralem Pjanic membuat Allegri tak mampu sembunyikan kekecewaan.

Juventus sanggup mengunci kemenangan penting lewat dua gol Gonzalo Higuain. Keunggulan 2-0 pun membuat satu kaki La Vecchia Signora sudah berada di final, menyusul Real Madrid yang di semifinal lain mampu membungkam Atletico Madrid dengan skor meyakinkan 3-0.

Secara spesifik, pelatih kepala Si Nyonya Tua, Allegri memuji penampilan dua pemain andalannya, Buffon dan Alves. Baginya, kemampuan Alves dalam menggantikan peran Juan Cuadrado merupakan salah satu kunci kemenangan timnya di laga tersebut.

"Tidak ada rahasia, hanya perkara kemampuan menggantikan peran pemain lain (Cuadrado) saja. Dani Alves sempat kesulitan di awal kompetisi, cedera ini dan itu, lalu ia juga harus bisa beradaptasi dengan cepat, serta taktik yang saya terapkan. Assists-nya hari ini membuat saya puas," kata Allegri usai pertandingan.

© Twitter @ChampionsLeague
Gonzalo Higuain sukses menyarangkan 2 gol ke gawang AS Monaco. Copyright: Twitter @ChampionsLeagueGonzalo Higuain sukses menyarangkan 2 gol ke gawang AS Monaco.

"Anda selalu tahu itu, Buffon sangat bisa diandalkan. Dia adalah yang terbaik di dunia dan saat dibutuhkan, dia selalu siap," tambahnya lagi memuji Buffon.

Meski puas dengan kemenangan dan permainan sejumlah penggawanya, ada satu pemain yang membuat Allegri kecewa berat. Mantan pelatih kepala AC Milan itu memarahi Pjanic yang dinilainya tidak bermain seperti biasanya.

"Saya sangat marah dengan Pjanic, karena seharusnya ia bisa menjadi gelandang terbaik ke-3 di dunia, tapi tiap kali ia melakukan kesalahan, ia merasa seakan itu adalah akhir dunia. Pjanic tak boleh begitu, ia harus lebih santai dan rileks, sebab potensinya sangat besar," sambung Allegri.