Kabar mengejutkan datang dari kompetisi sepakbola tertinggi di Belanda, yakni Eredivisie di musim 2016/17 ini. Adalah Feyenoord yang mampu mematahkan dominasi dari dua klub unggulan Belanda, yakni Ajax Amsterdam dan PSV Eindhoven.
Tidak hanya itu, gelar ini juga berasal dari andil sang pelatih yang memiliki darah Indonesia, Giovanni Christiaan van Bronckhorst atau dikenal Giovanni van Bronckhorst.
Mantan pemain Barcelona ini merupakan anak dari Victor van Bronckhorst, seorang warga Indonesia-Belanda (Hindia Belanda) dan sang ibu, Fransien Sapulette, seorang wanita yang berasal dari Maluku Tengah.
Giovanni van Bronckhost, pelatih Feyenoord yang memiliki darah Indonesia.Taktik jitunya tersebut berhasil membawa Feyenoord mengakhiri musim Eredivisie Belanda 2016/17 dengan torehan 82 poin dari 34 pertandingan, usai mengalahkan Heracles dengan skor menjanjikan 3-1 berkat hattrick dari eks pemain Liverpool, Dirk Kuyt.
Sementara gol hiburan Heracles diciptakan oleh Peter van Ooijen. Gelar juara Feyenoord ini tentunya terasa sangat istimewa. Sebab, tidak hanya mematahkan dominasi Ajax dan PSV dalam 17 tahun terakhir, tetapi juga mengakhiri puasa gelar bagi Feyenoord.
Selebrasi para pemain Feyenoord usai memastikan diri menjadi juara Eredivisie Belanda.Ya, terakhir kali De Trots van Zuid (julukan Feyenoord) juara Eredivisie Belanda adalah pada musim 1998/99 silam atau sudah 18 tahun mereka tidak merasakan gelar juara tersebut.
Selain itu, gelar ini juga merupakan gelar ke-15 mereka di Eredivisie Belanda. Feyenoord juga menjadi tim ketiga yang meraih gelar terbanyak di sepanjang sejarah kompetisi sepakbola Negeri Kincir Angin.
Klub yang paling banyak meraih gelar ini adalah Ajax Amsterdam dengan jumlah 33 gelar, sementara klub kedua yang meraih gelar ini adalah PSV Eindhoven dengan torehan 23 gelar.