Inilah 3 'Dosa Besar' Xabi Alonso sebagai Seorang Pesepakbola

Kamis, 18 Mei 2017 15:32 WIB
Penulis: Frederica | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Stephen F
Gelandang tampan asal Spanyol, Xabi Alonso. Copyright: © Stephen F
Gelandang tampan asal Spanyol, Xabi Alonso.

Penggawa Bayern Munchen, Xabi Alonso, telah menyatakan bahwa dirinya akan gantung sepatu atau pensiun dari dunia sepakbola pada akhir musim nanti. Baru-baru ini, pesepakbola asal Spanyol itu menyebutkan bahwa ada 3 'dosa' yang masih disesalinya hingga saat ini.

Penyesalan akan 'dosa-dosa'nya tersebut bukan dalam artian sebagai tindakan kriminal, melainkan dalam hal prestasi. Mantan tandem Steven Gerrard di Liverpool itu mengungkapkan, dirinya masih menyesali kegagalan yang pernah dialaminya bersama 3 klub yang pernah dibelanya.

"Mungkin saya mempunyai tiga (penyesalan)," tutur Alonso kepada The Times, seperti yang dikutip dari Metro.

"Bersama dengan Real Sociedad, kami gagal menjadi juara di La Liga Spanyol (musim 2002/03). Bersama dengan Liverpool, kami sangat dekat untuk meraih titel Liga Primer Inggris. Lalu, bersama dengan Bayern, kami hampir meraih juara di Liga Champions," jelasnya.

"Namun, hal itu mungkin terlalu banyak untuk dipertanyakan. Mungkin Anda bisa menyebutnya sebagai penyesalan, tapi itu hanyalah sepakbola," tutur mantan gelandang Liverpool itu.

Memang, saat ajang La Liga Spanyol musim 2002/03 itu, La Real, julukan Real Sociedad menjadi runner up yang mana menempati posisi dua di klasemen akhir La Liga. Padahal, saat itu klubnya hanya tertinggal 2 poin saja dari pemuncak klasemen, Real Madrid.

© internet
Caption Copyright: internetGelandang bertahan Bayern Munchen, Xabi Alonso.

Sementara, ketika bergabung dengan The Reds di musim 2008/09, klub yang saat itu diarsiteki oleh Rafael Benítez duduk di peringkat dua tabel klasemen akhir. Kala itu, Liverpool hanya berbeda 4 poin saja dari sang juara, Manchester United, yang dengan raihan 90 poin.

Saat dirinya hijrah ke klub raksasa Bundesliga, Bayern Munchen, total sudah 2 kali dirinya hampir membawa pulang trofi Liga Champions. Pada musim 2014/15 dan juga 2015/16, klub berjuluk The Bavarians itu harus terhenti di babak semifinal.

Walaupun pesepakbola kelahiran 1981 itu mengungkapkan ketiga hal itu sebagai penyesalan, dirinya turut mengaku bahwa ia merasa senang dan bahagia atas pencapaian yang telah dicapainya selama ini.

"Ketika melihat ke belakang, tentu saja saya merasa senang dengan apa yang telah saya lakukan," imbuhnya.