Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, turut mengomentari sanksi yang dijatuhkan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI untuk dua pemain Timnas Indonesia, Manahati Lestusen dan Boaz Solossa. Kedua pemain Timnas Indonesia ini mendapat larangan bermain dan denda sekaligus akibat ulahnya.
Komdis telah resmi menjatuhkan sanksi untuk Manahati Lestusen akibat ulahnya mencekik pemain PSM Makassar, Marc Klok, saat kedua tim bertemu di lanjutan Gojek Traveloka Liga 1, Senin (15/05/17) lalu. Komdis resmi menghukum Manahati dengan larangan tampil dalam tiga laga di Liga 1 dan denda sebesar Rp10 juta.
Putusan tersebut merupakan hasil sidang Komdis PSSI yang berlangsung pada Kamis (18/05/17) kemarin. Selain Manahati, Komdis juga mengganjar penyerang kawakan Persipura, sekaligus kapten Timnas Indonesia, Boaz Solossa, yang melakukan perotes berlebihan kepada wasit.
Menanggapi hal tersebut, Menpora, Imam Nahrawi mendukung penuh sikap tegas yang diberikan Komdis kepada para pemain yang melakukan tindakan tak terpuji, termasuk kekerasan di lapangan. Imam pun tak meragukan keseriusan PSSI untuk membuat atmosfer kompetisi Liga 1 menjadi sehat dengan sanksi tegas bagi pemain, wasit, maupun suporter yang melangar peraturan.
"Lagi-lagi saya ingin mendorong PSSI agar memberi ruang luas kepada Komisi Disiplin untuk memberikan efek jera, baik itu kepada pemain, wasit, suporter, kata kuncinya harus ada tindakan tegas dari Komite Disiplin. Saya senang karena ada tindakan tegas Komdis melakukan rapat dengan cepat itu berarti PSSI ingin mengawal kompetisi ini fair, sehat, dan sportif," ujar Imam di Wisma Menpora, Jumat (19/05/17).
Menteri asal Bangkalan, Madura itu juga berharap agar dua pemain Timnas khususnya, yakni Manahati dan Boaz lebih menahan emosi dan tak berlaku kasar di lapangan. Mengingat keduanya merupakan figur yang dikenal berkat prestasi sebagai pemain Timnas agar nantinya tak memberikan contoh buruk bagi para pendukung dan penggemar.
"Pemain harus mengendalikan emosi, apalagi sudah bermain untuk Timnas sudah biasa berhadapan dengan para pemain-pemain luar negeri harus tahan emosinya, sabar. Sikut-sikutan biasa tapi kalau sikat-sikatan tidak boleh, karena mereka kan menjadi figur publik di lapangan dan figurnya harus tampil baik, tapi kalau figur bermasalah nanti suporter lihat dan mereka pikir pemain saja bisa berbuat keras kenapa saya tidak," tegas Imam.
Selain Manahati dan Boaz, hukuman serupa juga dijatuhkan Komdis PSSI kepada Indra Setiawan, yang merupakan pemain Mojokerto Putra. Indra diketahui sengaja mengangkat kaki terlalu tinggi saat berebut bola dengan pemain Persik Kediri, Febly Gushendra, di lanjutan Liga 2 lalu.
Indra pun dijatuhi hukuman larangan bermain sebanyak 3 laga di Liga 2. Indra juga harus membayar denda sebanya Rp10 juta. Lalu ada pula hukuman untuk pemain Perseru Serui, Mochamad Zaenuri, yang melakukan sikutan kepada penyerang PSM Makassar, Reinaldo da Costa.
Zaenuri harus menepi sebanyak 5 laga dan didenda Rp10 juta karena ulahnya yang membuat penyerang PSM Makassar tersebut masuk rumah sakit setelah menerima sikutannya. Selain pemain, pelatih Borneo FC, Dragan Djukanovic, juga mendapat hukuman dari Komdis PSSI.
Dragan dilarang menemani skuatnya dalam 2 laga ke depan dan mendapat denda Rp10 juta akibat melakukan protes berlebihan kepada wasit.