Mohammad Fahmi Al-Ayyubi: Tuah Rambut Kuning dan Pavel Nedved

Sabtu, 27 Mei 2017 07:17 WIB
Penulis: Muhammad Adiyaksa | Editor: Gerry Anugrah Putra
© Muhammad Adi Yaksa/INDOSPORT
Mohammad Fahmi Al-Ayyubi. Copyright: © Muhammad Adi Yaksa/INDOSPORT
Mohammad Fahmi Al-Ayyubi.

Nama penyerang muda Persela Lamongan, Mohammad Fahmi Al-Ayyubi mencuat di musim ini. Pesepakbola kelahiran Pasuruan, Jawa Timur, 21 tahun yang lalu tersebut menjadi idola baru publik sepakbola Kota Soto.

Kompetisi Gojek Traveloka Liga 1 musim ini menjadi debut Fahmi bermain di level senior. Sebelumnya, striker lincah itu bermain untuk Persela U-21 pada musim lalu.

Fahmi ketiban berkah saat PSSI menerapkan regulasi untuk pemain muda. Dengan mengharuskan setiap tim memasang tiga pemain U-23 sebagai starter, Fahmi dengan cerdik memanfaatkan situasi tersebut.

“Soal regulasi pemain muda bagus. Agar pemain muda dapat kesempatan bermain lebih banyak,” ujar Fahmi kepada INDOSPORT di Bogor, Sabtu, (27/05/17).

Mantan pelatih yang lama mengabdi di Laskar Joko Tingkir, Didik Ludiyanto menjadi sosok yang paling berpengaruh membawanya ke level senior. Tanpa tendeng aling-aling, Fahmi langsung setuju dengan tawaran tersebut.

“Musim lalu saya main di Persela U-21, musim ini promosi ke senior. Direkomendasikan Sama manajemen Persela dan mantan pelatih Didik Ludiyanto,” bebernya. 

Tiga gol sudah ia cetak dari enam penampilannya di musim ini. Masing-masing melawan Madura United pada pekan kedua dan Arema FC di pertandingan keenam. Bahkan ketika menghadapi Singo Edan, Fahmi tampil trengginas dengan mengukir dua dari empat gol kemenangan Laskar Joko Tingkir.

Fahmi tak menyangka dapat mengawali musim debutnya dengan manis. Tiga gol yang telah ia cetak bahkan dianggapnya suatu kebetulan.

“Saya beruntung. Belum jadi apa-apa,” tutur Fahmi merendah.

Alhamdulillah, terima kasih, banyak-banyak bersyukur saya dikasih kesempatan main di level senior,” lanjutnya.

Ciri khas Fahmi yang paling menarik perhatian adalah rambutnya yang berwarna kuning. Sosok Fahmi mudah ditebak kala beraksi di atas lapangan karena rambutnya yang paling mencolok diantara pemain Laskar Joko Tingkir lainnya.

“Dari bermain di U-21 rambut saya sudah kuning. Biar lebih percaya diri dengan warna rambut kuning,” seloroh Fahmi.

Fahmi menolak anggapan dirinya mengikuti gaya rambut superstar sepakbola dunia, Lionel Messi yang sebelumnya juga memiki ciri khas yang sama. Ia malah menunjuk legenda Juventus dan Lazio, Pavel Nedved sebagai acuan dirinya dalam mengolah si kulit bundar.

“Bukan karena Lionel Messi juga sih. Tapi lebih tepatnya Pavel Nedved. Karena dia idola saya,” ungkap Fahmi.

Pelatih Persela, Heri Kiswanto selalu memasang Fahmi sebagai second striker di belakang penyerang tunggal, Ivan Carlos. Sejauh ini, Fahmi memiliki menit bermain lebih banyak ketimbang bomber senior, Samsul Arif.

Fahmi bahu-membahu menggalang lini serang Persela bersama pemain Timnas Indonesia U-23, Saddil Ramdani dan gelandang pengangkut air, Kosuke Yamazaki Uchida untuk meringankan tugas Ivan Carlos memborbardir gawang lawan. “Posisi saya bisa di striker tengah atau winger,” imbuh Fahmi.

Masih berusia 21 tahun membuat kesempatan Fahmi berseragam Timnas terbuka lebar. Tak sungkan, ia mengakui ingin sekali mendapat panggilan dari pelatih Skuat Garuda, Luis Milla Aspas yang bersiap SEA Games 2017 pada Agustus mendatang.

“Kalau dipanggil alhamdulillah bersyukur, bisa meningkatkan performa,” cerita Fahmi dengan bersemangat.

“Pasti mau bermain di SEA Games. Setiap pemain ingin bermain untuk Timnas. Tapi sampai saat ini, belum ada komunikasi dengan PSSI atau jajaran tim pelatih,” tandas Fahmi.

2K