Arema FC berada dalam dilema terkait nasib Juan Pablo Pino. Tim Singo Edan bimbang untuk mencoret Juan Pino atau tidak.
Arema FC.Sebab, Juan Pino tidak mampu memberikan imbas positif untuk tim, selayaknya marquee player berharga selangit. Namun jika dicoret, tim berlogo kepala singa ini bersiap menanggung kerugian besar dengan membayar kompensasi kontrak secara cuma-cuma.
Tak pelak, kondisi ini membuat tim pelatih akan melayangkan ultimatum serius untuk menemui kejelasan menyangkut masa depan si pemain.
Juan Pablo Pino saat melawan Persela Lamongan."Segera saya akan temui dan berbicara langsung kepada dia. Kalau masih ingin berkostum Arema, ya segera tunjukkan kerja keras dan fighting spirit untuk tim," kata pelatih Arema, Aji Santoso.
"Namun jika tidak ada kemauan, maka dipastikan dia tidak akan memakai baju Arema lagi," kata eks pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2015.
|
Baca Juga: |
|---|
Aji Santoso menyebut, bahwa ultimatum itu akan berlaku bagi pemain yang sebelumnya berkarir di Liga Yunani bersama Olympiakos tersebut selama satu pekan, sepulang tim berlaga melawan Persija.
Artinya, Juan Pino diberi tenggat waktu selama tujuh hari sebelum Arema FC kembali berlaga di pekan ke-10 saat menjamu Perseru Serui, 10 Juni mendatang.
Juan Pablo Pino saat melawan Persela Lamongan."Bagaimana caranya? Ya segera tunjukkan kerja keras saat di latihan maupun pertandingan. Masih ada beberapa hari sebelum melawan Perseru Serui," ujar Aji.
Lebih lanjut, sebenarnya ada satu kunci utama untuk Pino agar segera menyatu dengan karakter tim. Kemauan untuk berinteraksi yang minim, menjadi satu kendala utama pemain kebangsaan Kolombia itu agar bisa segera memahami karakter bermain rekan setimnya.
Marquee player Arema FC, Juan Pablo Pino (kanan)."Seharusnya ada komunikasi dua arah. Bukan hanya teman-temanya yang berusaha memahami Pino. Tapi, Pino juga seharusnya berusaha mengenal rekan setimnya yang lain," tutup Aji.