Wacana penggunaan wasit asing sempat mengemuka mengingat banyaknya protes yang dilakukan pihak klub atas kepemimpinan wasit di tiap pertandingan Gojek Traveloka Liga 1. Seperti diketahui, wasit Liga 1 jadi sasaran protes lantaran kerap mengeluarkan keputusan yang merugikan satu pihak.
Hampir setiap minggu, klub mempermasalahkan keputusan dan gaya kepemimpinan wasit yang mengawal laga di ajang Liga 1.
Imam Nahrawi saat memberikan pidato di acara halal bihalal.Menpora, Imam Nahrawi, menjadikan kinerja wasit sebagai salah satu sorotan di Liga 1 yang kini telah memasuki pekan ke-14. Masalah profesionalitas wasit lokal yang memimpin Liga 1 pun mendapat perhatian khusus dari Imam.
Imam berharap PSSI dan operator Liga 1, PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), mampu bersikap tegas dengan mengganti para wasit yang tidak mampu bersikap profesional.
|
Baca Juga: |
|---|
Wasit tampak kesakitan setelah menerima tandukan Ivan Carlos Franca Coelho.Menteri asal Bangkalan, Madura tersebut menilai jika keputusan wasit yang kontroversial akan memicu banyak permasalahan di Liga 1.
“Saya minta kepada PSSI agar melihat kinerja wasit secara objektif kalau tidak benar harus segera diganti agar tidak menimbulkan kekecewaan publik bola. Karena hal-hal seperi itu menjadi pemicu permasalahan,” kata Imam Nahrawi.
Skuat Persiba Balikpapan kalah dari Semen Padang di pekan kedelapan Liga 1,Hingga saat ini, PSSI dan PT LIB masih mempercayakan wasit lokal untuk memimpin pertandingan Liga 1 meskipun muncul banyak kejadian berulang terkait keputusan mereka yang kontroversial. Wacana penggunaan wasit asing pun masih akan dipertimbangkan oleh PSSI.
Ketua umum PSSI, Edy Rahmayadi saat memberikan komentar kepada wartawan usai ikut latihan bersama skuat timnas U-22 dan U-19.Imam Nahrawi mendukung keputusan tersebut dan menilai jika Indonesia masih memliki banyak wasit berkualitas. Menpora bahkan mengulurkan bantuan kepada PSSI jika nantinya membutuhkan bantuan terkait pembinaan wasit lokal.
“Stok wasit kita banyak dan luar biasa besar tinggal mereka memenuhi kualifikasi atau tidak, jika belum silakan komunikasi ke Kemenpora. Kita menyediakan dana sebesar Rp5 miliar untuk pembinaan wasit,” tutup Imam.