Dari Panggung Emas ke Tribun Stadion, Ini Kisah Despacito ala Fans San Lorenzo

Senin, 17 Juli 2017 06:48 WIB
Editor: Gregah Nurikhsani Estuning
© gettyimages
Fans San Lorenzo. Copyright: © gettyimages
Fans San Lorenzo.

Beberapa chants atau nyanyian menjadi begitu fenomenal dan digunakan oleh banyak kalangan, termasuk suporter sepakbola, sebagai lagu wajib. Despacito yang belakangan mendunia dan nge-hits, kini menjadi anthem bagi fans San Lorenzo, klub asal Argentina. Luis Fonsi selaku pengarang dan penyanyi lagu tersebut bahkan sampai mengucapkan terima kasih serta memberikan selamat karena menjadi suporter pertama yang menyanyikan lagunya di tribun stadion.

Tentu saja ada perubahan lirik untuk menyesuaikan rima dan tema yang diusung oleh fans San Lorenzo. Hanya melodinya saja yang sama persis, dan bagi Luis Fonsi, hal tersebut tidak menjadi masalah. Justru ia sangat semringah mengetahui lagunya dinyanyikan oleh fans sepakbola.

Baca juga:

© gettyimages
Luis Fonsi, pengarang dan penyanyi lagu Despacito. Copyright: gettyimagesLuis Fonsi, pengarang dan penyanyi lagu Despacito.

"Terima kasih fans San Lorenzo, kalian adalah suporter pertama yang menjadikan melodi lagu Despacito sebagai chants kalian untuk mendukung dan meberikan semangat kepada tim yang kalian banggakan," kata Fonsi seperti diutarakannya lewat kanal YouTube Copa90.

"Saya harap lagu saya bisa membawa keindahan di sepakbola kalian, dan saya sangat ingin datang ke pertandingan sepakbola San Lorenzo," tambahnya lagi.

Semua berawal dari keisengan salah satu Escuela de Tablones, kelompok suporter San Lorenzo. Anggotanya men-share lagu Despacito di grup WhatsApp, yang kemudian diaransemen ulang oleh mereka.

© istimewa
Escuelas de Tablones. Copyright: istimewaEscuela de Tablones.

"Jadi, lagu Despacito itu keluar pertengahan bulan Januari kemarin. Lalu saya bagikan lagunya di grup WhatsApp. Lumayan lama kami aransemen, baru selesai tanggal 31 Januari silam," kata 'personil' Escuela de Tablones.

"Tanggal 2 Februari, kami rekam itu lagu hasil aransemen kami. Hari ke-5 atau ke-6 saya lupa, saya unggah ke YouTube. Enam hari kemudian sudah 1 juta views. Tak lama YouTube memblokir video kami karena alasan hak cipta," lanjutnya lagi.

"Setelah itu setiap hincha (suporter) di Argentina mulai mengikuti gaya kami, meniru dan membuat lagu versi mereka sendiri, yang terinsipirasi dari San Lorenzo. Menyebar sudah itu ke Amerika Selatan, lalu Spanyol di Atletico Madrid, baru kemudian di Eropa," tambah Escuela de Tablones.

Mengenai Escuela de Tablones, kelompok suporter yang satu ini memang dikenal sebagai salah satu yang paling kreatif dan spartan di Argentina. Menurut pengakuan mereka, Diego Maradona, legenda Boca Juniors, menganggap mereka sebagai kelompok suporter paling membanggakan dan kreatif di Negeri Tango.

797