Liga 1

MU Anggap Wacana Wasit Asing Bukan Solusi Tepat Benahi Liga 1

Kamis, 20 Juli 2017 13:41 WIB
Kontributor: Ian Setiawan | Editor: Gregah Nurikhsani Estuning
© Indosport/Prima Pribadi
Pemain PSGC Ciamis melakukan protes terhadap wasit. Copyright: © Indosport/Prima Pribadi
Pemain PSGC Ciamis melakukan protes terhadap wasit.

Wacana penggunaan wasit asing di kompetisi Liga 1, memancing reaksi beberapa klub anggotanya. Madura United, menjadi salah satu tim yang turut memberikan komentar terkait langkah strategis operator kompetisi dalam membenahi kualitas liga.

Menurut Achsanul Qosasi, wacana mendatangkan pengadil lapangan hijau asal luar negeri bukan sebagai langkah yang tepat untuk membenahi mutu dan kualitas kompetisi.

"Wasit asing yang hadir ke Indonesia pasti dari Asia atau Asia Tenggara, yang kita tahu kualitas mereka tidak beda jauh dengan (sepakbola) kita," bilang Presiden Madura United itu dalam rilis resmi klub.

Baca juga:

© Ian Setiawan/Indosport
Nusur Fadilah, salah satu wasit di Liga 1 asal Bekasi Copyright: Ian Setiawan/IndosportNusur Fadilah, salah satu wasit di Liga 1 asal Bekasi.

"Silakan dicek. Kompetisi di Malaysia, Singapura dan Thailand maupun India, juga menghadapi persoalan serupa," imbuh figur kelahiran Kabupaten Sumenep yang biasa disapa AQ tersebut.

Maka dari itu, AQ merasa wacana wasit asing memang bukan sebuah solusi tepat. Menurutnya, PSSI cukup meng-upgrade kualitas semua wasit yang bertugas di kompetisi, bukan lantas mengganti peran mereka di lapangan.

"Peningkatan kualitas wasit lah yang saat ini dibutuhkan, dengan cara melakukan pelatihan, pendidikan secara kontinyu, penghargaan terhadap eksistensi, maupun meningkatkan kesejahteraan mereka," ungkapnya.

Merebaknya aksi saling protes terhadap kinerja wasit memang tengah menjangkiti klub-klub kompetisi Liga 1. Beberapa klub, seperti sudah hilang akal untuk menyalurkan rasa ketidakpuasan terhadap wasit atas beberapa keputusan yang salah dalam memimpin sebuah pertandingan.

"Perbaiki (sistem dan sumber daya manusia) yang ada. Itu lebih baik daripada memuliakan orang asing," tutupnya.

282