Persegres Gresik United masuk dalam zona merah, berada di peringkat ke-17 dengan mengantungi 6 poin. SFC lebih baik, karena berada di peringkat ke-15 dengan 18 poin. Laskar Joko Samudro ingin keluar dari zona degradasi, sementara SFC ingin menjauh dan menembus papan tengah.
Gresik United tengah berada di atas angin, karena SFC kehilangan dua beknya, Marco Sandy dan Zalnando yang ditinggal di Palembang. Apalagi mereka baru kedatangan sang spesialis pemain belakang Khusaeri. Mantan asisten pelatih SFC ini punya kemampuan dalam mengangkat performa tim di barisan belakang.
Namun Caretaker SFC Hartono Ruslan sudah siap dengan hal itu. Dia sudah meracik taktik dan sangat yakin anak asuhnya bisa mencuri poin.
“Kita harus segera naik dari posisi ke-15, tim harus mencuri poin. Kita akan mencetak gol dan mewaspadai seluruh pemain,” tegas Hartono, Minggu (23/07/17).
Baca Juga |
---|
Pelatih asal Solo ini sudah mempelajari permainan dari tim besutan Hanafi, dia menyebut bila pemain Gresik United punya semangat. Mereka bermain tidak mengandalkan satu atau dua pemain saja. Pemain yang punya peluang dan posisi paling ideal akan sangat berbahaya bagi gawang SFC.
“Jadi kita tidak melihat harus mewaspadai siapa, semuanya berbahaya bagi kita,” tegasnya.
Pressing ketat akan dilakukan pada pemain Gresik United. Anak asuhnya pun juga harus pandai keluar dari tekanan lawan. Terus bergerak, membuka ruang, dan menciptakan peluang harus dilakukan dari menit awal babak pertama. Pemain juga harus melakukan serangan cepat untuk dapat mencetak gol.
Sementara itu pelatih Gresik United Hanafi mengatakan, anak asuhnya berada dalam kondisi siap tempur. Motivasi pemain untuk menang dan keluar dari zona merah sangat tinggi.
“Apalagi kini ada Khusaeri sebagai asisten pelatih baru, dia akan membantu kita untuk itu. Kedatangan Khusaeri jadi semangat baru dalam tim,” jelasnya.