Liga 1

Yang Tersisa dari Duel Panas Persib versus Persija

Selasa, 25 Juli 2017 12:42 WIB
Penulis: Muhammad Adiyaksa | Editor: Gregah Nurikhsani Estuning
© Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Persib Bandung vs Persija Jakarta. Copyright: © Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Persib Bandung vs Persija Jakarta.

Pertandingan big match selalu menyajikan kisah berkelanjutan meskipun wasit telah meniup peluit panjang tanda laga usai. Partai Persib Bandung melawan Persija Jakarta menjadi contoh nyatanya.

Partai yang berlangsung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu, (22/07/17) itu berlangsung panas dan keras sejak awal. Tim Macan Kemayoran, julukan Persija, telah diwanti-wanti akan menggunakan kendaraan berlapis baja atau rantis saat menuju ke venue pertandingan.

Baca juga:

© Twitter/Persija_Jkt
Persija Jakarta. Copyright: Twitter/Persija_JktPersija Jakarta.

Sesampainya di GBLA, pelatih Persija, Stefano Cugurra Teco bersama dua anak asuhannya, Bambang Pamungkas dan Arthur Irawan menjadi pihak pertama yang menyentuh rumput stadion kebanggaan warga Bandung itu. Sumpah serapah mulai terdengar dari seluruh penjuru stadion kepada mereka. Seolah tidak terpengaruh, Teco dan Arthur tetap tenang meninggalkan lapangan menuju ruang ganti pemain. Begitu pula Bambang. Malahan, penyerang gaek itu memberikan balasan salam tepuk tangan kepada penonton.

Pertandingan kemudian dimulai. Macan Kemayoran langsung mengambil alih serangan. Namun, mereka malah kecolongan. Sundulan Achmad Jufriyanto di menit ke-14 tidak dapat dibendung oleh kiper Andritany Ardhiyasa.

Persija tersentak. Tanpa tendeng aling-aling, Teco Boys tidak membutuhkan waktu lama untuk menyeimbangkan suasana. Empat menit setelah kebobolan, Ramdani Lestaluhu membuat seisi stadion kembali ramai. Bukan karena penonton kegirangan, namun sumpah serapah kembali mereka teriakkan.

Laga mulai berlangsung keras kala insiden yang terjadi di depan gawang Persija. Kejadian yang berlangsung pada pertengahan babak pertama itu bermula dari paksaan Jupe, sapaan karib Ahmad Jufriyanto, terhadap bola yang telah diamankan oleh Andritany.

Jupe merosot untuk mengambil bola. Andritany tertabrak Jupe. Dengan spontan, kapten Persija, Ismed Sofyan langsung menghampiri Jupe untuk meminta penjelasan. Namun dengan cepat, bek Persib, Vladimir Vujovic menghajar Ismed. Bek asal Aceh itu terlihat kelojotan mental dipukul oleh Vujovic yang notabene berbadan raksasa.

Sayangnya, insiden itu tidak terekam oleh mata wasit, Aprisman Aranda. Tidak ada kartu yang dikeluarkan kepada kedua tim, termasuk intimidasi Vlado, sapaan Vujovic, kepada Ismed.

Memasuki babak kedua, pertandingan berjalan lebih alot. Persib berhasil menguasai pertandingan setelah lawannya bermain dengan sepuluh orang usai Sandi Darman Sute menerima kartu kuning kedua dari wasit. Hingga usai, skor 1-1 tidak berubah.

Kekerasan di dalam lapangan ternyata merembet hingga ke tribun penonton. Pasca pertandingan berakhir, botol minuman dan batu melayang ke arah bench pemain Persija. Tidak hanya itu, flare atau suar pun mendarat tepat di depan kerumunan pemain yang masih bertahan di atas lapangan.

Saat memasuki lorong ruang ganti pemain, dua ofisial Persija mendapat bogem mentah dari pihak tuan rumah. Masih belum diketahui siapa pelakunya. Yang pasti, pelatih fisik Yogi Nugraha dan masseur Muhammad Aditya menjadi korbannya.

Pertandingan penuh emosional Persib versus Persija memang telah berakhir. Namun, cerita-cerita pilu dari laga itu masih belum usai. Berikut INDOSPORT mencoba merangkumnya secara ringan kepada pembaca setia:

193