Liga 1 Indonesia

Gelar Islah Akbar Antar Suporter, Viking: Menpora Jangan Cari Muka!

Jumat, 4 Agustus 2017 15:16 WIB
Kontributor: Gita Agiet | Editor: Rizky Pratama Putra
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Menpora, Imam Nahrawi. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Menpora, Imam Nahrawi.

Dirigen Viking Persib Club (VPC), Yana Umar memberikan acungan jempol kepada suporter Persebaya Surabaya, Bonekmania dan suporter Persija Jakarta, The Jakmania yang tidak hadir dalam acara islah akbar antar suporter yang digelar di Kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis (03/08/17) lalu. Sebab acara tersebut dinilai tidak penting bagi para komunitas suporter.

Menurut Yana, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi tidak harus ikut campur dalam perdamaian antar suporter. Sebaliknya perdamaian dibiarkan mengalir seperti yang dilakukan Viking dan The Jakmania saat ini.

"Saya mendukung untuk suporter yang tidak datang ke acara Menpora. Bukan waktunya Menpora ikut campur. Biarkan suporter sendiri yang menyelesaikan (perdamaian). Karena dulu juga tidak ada campur tangan dari Menpora. Jadi jangan cari muka lah," tegas Yana di Graha Persib, Jalan Sulanjana Bandung, Jumat (04/08/17).

© Humas Kemenpora
Menpora Imam Nahrawi dan perwakilan suporter dalam islah damai. Copyright: Humas KemenporaMenpora Imam Nahrawi dan perwakilan suporter dalam islah damai.

Saat ini, lanjut Yana, perdamaian suporter Persib dengan suporter Persija Jakarta sendiri masih berjalan. Beberapa upaya masih dilakukan terutama untuk wilayah perbatasan Bandung-Jakarta yang memang menjadi akar rumput dari permasalahan. 

"Saat ini kami sedang fokus mendamaikan di perbatasan. Karena tidak semua wilayah menginginkan damai," katanya.

Tidak hanya itu, kata-kata rasis, hinaan terutama di media sosial hingga chant nyanyian menghina lawan saat ini sudah mulai dihilangkan. Oleh karena itu, Yana meminta agar persoalan suporter ini diserahkan kepada suporter itu sendiri.

"Jadi tidak gampang damai ini. Tidak hanya satu hari, satu minggu, satu bulan tapi butuh waktu hingga bertahun-tahun. Setelah itu baru lah Menpora melakukan pertemuan," tegasnya.

© Muhammad Ginanjar/INDOSPORT
Caption Copyright: Muhammad Ginanjar/INDOSPORTYana Umar meminta perdamaian suporter diinisiasi oleh suporter itu sendiri.

Acara islah perdamaian antar suporter yang digagas Kemenpora sendiri dihadiri oleh jajaran pengurus PSSI dan 50 perwakilan kelompok suporter dari berbagai klub Indonesia. Akan tetapi, tiga perwakilan kelompok suporter seperti The Jakmania, Bobotoh, dan Bonek memilih absen dari undangan bertajuk Jumpa Suporter Sepakbola itu.

 Dalam islah ini, Menpora Imam Nahrawi memberikan harapannya dalam acara jumpa suporter tersebut.

"Seperti yang saya sampaikan dalam minggu kemarin bahwa kita lakukan pertemuan suporter Tanah Air dan Alhamdulillah sekarang sudah bertemu dan berkomitmen semua untuk menjaga agar ke depan tidak ada lagi soal-soal yang memungkinkan kita bentrok, konflik, rusuh, dan memperkeruh keadaan," ujar Imam.

© Twitter/MafiaWasit
The Jakmania dan Bobotoh saat melakukan aksi 1.000 lilin di Stadion Patriot. Copyright: Twitter/MafiaWasitThe Jakmania dan Bobotoh saat melakukan aksi 1.000 lilin di Stadion Patriot.

"Cukuplah sahabat kita terakhir Ricko sebagai korban, dan komitmen ini harus berjalan bersama-sama. Dan sekali lagi pemerintah akan mengawal ini dan memastikan bahwa komitmen ini harus menjadi konsekuensi logis yang harus dikawal secara bersama-sama. Sehingga bila mana terjadi lagi maka tentu komitmen ini akan kami tagih," tambah Imam.

Meski tidak ikut dalam agenda urun runding di agenda tersebut, para Bobotoh tetap dalam koridor menuju ke arah sepakbola damai. Sejumlah Bobotoh duduk bersama dan mendeklarasikan perdamaian dengan suporter Persija Jakarta, The Jakmania. Deklarasi yang digelar di Gedung Asprov PSSI, Jabar, Jalan Lodaya, Bandung, Kamis (03/08/17) ini dihadiri para pengurus Viking Persib Club, Bobotoh Maung Bandung Bersatu (Bomber), dan The Bombs. 

2.4K