Mahalli bin Jazuli, Bintang Timnas Malaysia Asli Gresik

Senin, 21 Agustus 2017 22:46 WIB
Penulis: Nindhitya Nurmalitasari | Editor: Joko Sedayu
© AP Photo/Vincent Thian
Pemain Malaysia, Mahalli Bin Jazuli. Copyright: © AP Photo/Vincent Thian
Pemain Malaysia, Mahalli Bin Jazuli.

Pesta olahraga negara-negara se-Asia Tenggara atau SEA Games 2017 kini sedang berlangsung di Malaysia. Sebagai salah satu negara yang menjadi pionir di kawasan ini, Indonesia pun berpartisipasi dengan mengirim sejumlah atlet unggulannya untuk berlaga di berbagai cabang olahraga.

Bagi mayoritas atlet Indonesia, menjadi bagian dari Tim Nasional (Timnas) adalah sebuah kebanggaan dan pencapaian besar. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya atlet yang berlomba untuk masuk Tim Nasional demi membela nama negara di kancah internasional.

Bahkan beberapa atlet asing atau yang berdarah campuran Indonesia pun terkadang membuat keputusan besar dengan menempuh proses naturalisasi agar dapat membela Merah Putih. Sebut saja pemain Timnas Sepakbola Indonesia asal Uruguay, Cristian Gonzales. Atau yang terbaru, Ezra Walian, pemain berdarah Indonesia-Belanda yang baru saja memilih kewarganegaraan Indonesia.

© Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Resmi Ezra Walian menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Copyright: Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORTResmi Ezra Walian menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).

Namun, ternyata tak semua atlet melakukan hal yang sama. Di saat banyak atlet berdarah campuran atau bahkan yang tak memiliki keturunan Indonesia sedikit pun ramai berjuang mendapatkan status WNI, ada pula putra daerah asli Indonesia yang justru memilih membela panji negara lain.

Salah satu contohnya adalah kisah Mahalli bin Jazuli. Bek 28 tahun itu adalah salah satu pemain Timnas Sepakbola Malaysia yang merupakan putra asli Gresik, Jawa Timur, Indonesia. 

Nama Mahalli dahulu pernah ramai diperbincangkan publik Indonesia kala berhasil menjebol gawang Indonesia di pertandingan penyisihan Grup B Piala AFF 2012 yang berlangsung pada 1 Desember 2012 silam. Kala itu Indonesia kalah dari Malaysia dengan skor 0-2. Satu gol lainnya dicetak oleh Azamuddin Akil. Indonesia pun gagal melangkah ke babak semifinal.

Mahalli sendiri sebenarnya memang lahir di Selayang, Selangor, Malaysia, namun ia memiliki darah asli Indonesia dari kedua orang tuanya. Ayahnya yang bernama Jazuli dan ibunya Masyura merupakan orang asli Pulau Bawean, Gresik. Namun mereka berdua bekerja di Negeri Jiran.

’’Saya lahir dan besar di Malaysia. Karena itu, saya mantap memilih berkewarganegaraan Malaysia. Keluarga besar saya juga mendukung penuh pilihan saya ini,’’ ungkap pemain yang kini  bermain untuk Johor DT tersebut, dilansir dari Jawapos.com (22/09/16).

’’Raja Selangor memberikan rekomendasi untuknya. Karena itu, kami sama sekali tidak cemas dengan masa depannya,’’ kata sang ayah, Jazuli.

© Istimewa
Bendera Malaysia. Copyright: IstimewaBendera Malaysia.

Meski anaknya memilih menjadi warga negara Malaysia, kedua orang tua Mahalli dikabarkan tetap menjadi WNI. Menurut cerita Haji Fatma yang merupakan nenek Mahalli dari pihak ibu, keluarga besar Mahalli di Indonesia turut bangga dengan kiprahnya yang gemilang dan keberhasilannya menjadi bintang di Timnas Malaysia.

Mahalli sendiri, menurut cerita sang nenek, sudah gemar dan piawai bermain bola sedari kecil. Bakat ini disebutnya menurun dari pihak keluarga ayahnya.

"Mahalli Jazuli dari sejak kecil sudah gemar bermain sepakbola, bakatnya diturunkan dari ayahnya bukan ibunya," tutur Haji Fatma, dikutip dari Media Bawean (29/12/10).

"Sudah 14 tahun Mahali Jasuli bergabung dalam klub olahraga di Malaysia, sekarang mencapai puncak prestasinya sebagai pemain Timnas Malaysia," lanjutnya.

Nenek Fatma juga mengaku keluarga besarnya selalu rajin mengikuti perkembangan karier sang pemain kebanggaan. Mereka pun kerap memberi dukungan meski lewat layar kaca. Seluruh penduduk di kampungnya pun mengetahui kiprah sang putra daerah di negeri tetangga.

Uniknya sang nenek mengaku, sebagai warga negara Indonesia, dirinya tentu mendukung negaranya sendiri apabila Indonesia sedang berhadapan dengan Malaysia. Namun, sebagai nenek, ia mendukung Malaysia karena di situlah sang cucu kesayangannya bermain. 

Ia juga mengaku menyerahkan sepenuhnya keputusan Mahalli untuk memilih bermain di Timnas Malaysia ataupun Indonesia. Hanya saja ia juga berharap bahwa sang cucu tercinta tak lupa mengunjungi keluarganya di Pulau Bawean, meskipun ia tak lahir di sana, dan kini bahkan memilih membela panji negeri lain.

Meski sedikit ironis, kisah putra asli Indonesia ini pun sudah selayaknya menjadi pelajaran agar Indonesia tak kembali kecolongan dan kehilangan bakat-bakat lokal yang sejatinya dapat berkontribusi positif untuk perkembangan olahraga di bumi pertiwi.

5.3K