Timnas Indonesia U-22 saat ini telah kembali ke Tanah Air usai meraih medali perunggu di ajang SEA Games 2017 Malaysia. Meski raihan itu tidak sesuai target awal, nyatanya Skuat Garuda Muda tetap disambut meriah oleh penggemar.
Dibalik semua euforia tersebut, manajer Timnas U-22, Endri Erawan kemudian berbagi cerita mengenai kondisi ruang ganti ketika Indonesia gagal ke partai final. Pria berkaca mata itu menjelaskan kalau semua pemain larut dalam kesedihan ketika kalah 0-1 dari Malaysia di babak semifinal.
Manajer Timnas U-22, Endri Erawan.- Tak Incar Kemenangan, Pelatih Fiji Ungkap Target Utama Lawan Timnas Indonesia
- Bonus Timnas U-22 Cair, Berapa Besarannya?
- Kecelakaan Sepeda, Legenda Timnas Inggris Patah Tangan
- 3 Momen Unik yang Mewarnai Perjuangan Timnas U-22
- Gusur Kurnia Meiga, Satria Tama Masuk 19 Pemain Timnas Senior
- 3 Pemain yang Seharusnya Masuk Skuat Timnas Lawan Fiji
"Saat kita kalah dari Malaysia itu sedih yah, banyak yang nangis, terutama pemain yang tidak main juga nangis," jelas Endri Erawan.
"Saat itu Pak Ketum PSSI (Edy Rahmayadi) masuk, luar biasa dia tidak marah. Dia membangkitkan semangat para pemain dan bilang; kamu jangan nangis, kalau nangis lagi kamu kalah dua kali. Kamu harus bangkit karena ada pertandingan selanjutnya," sambungnya.
Kegembiraan penggawa Timnas Indonesia usai kalahkan Timnas Filipina.Pernyataan Ketua Umum PSSI itu rupanya membuat para pemain Timnas U-22 cepat move on. Terbukti, di perebutan tempat ketiga atau medali perunggu, Evan Dimas dkk sukses menghentikan hasrat besar Myanmar dengan skor 3-1.
Perjuangan Timnas U-22 selama gelaran SEA Games tahun ini memang patut diapresiasi. Tim asuhan Luis Milla itu mampu menahan imbang tim kuat seperti Vietnam dan Thailand. Selain itu, Evan Dimas dan kawan-kawan hanya kebobolan tiga gol serta menyarangkan 10 gol ke gawang lawan dalam tujuh laga.