Ligue 1 Prancis

PSG Sogok Cavani Agar Mau Mengalah kepada Neymar

Senin, 25 September 2017 13:39 WIB
Editor: Gregah Nurikhsani Estuning
© AFP
Edinson Cavani dan Neymar. Copyright: © AFP
Edinson Cavani dan Neymar.

Nasser Al-Khelaifi digosipkan sampai harus menyogok Edinson Cavani agar dirinya rela memberikan tugas menjadi eksekutor penalti kepada Neymar. Kabarnya, pemilik Paris Saint-Germain itu bakal memberikan 1 juta euro supaya Cavani mau mengalah.

PSG duduk di puncak klasemen Ligue 1 Prancis dengan mencatatkan 21 gol dari tujuh partai pembuka. Namun di balik kesuksesan di lini depan itu, terdapat perpecahan antar pemain.

Seperti ramai diberitakan dalam beberapa hari belakangan, ada konflik internal antara Neymar dan Cavani soal siapa yang lebih pantas mengambil penalti dan tendangan bebas. Keduanya memang dikenal andal sebagai eksekutor bola mati, namun masalahnya juga punya ego yang tinggi pula.

Unai Emery selaku pelatih kepala klub 'melepaskan' kisruh ini langsung kepada si pemain, berharap agar Cavani dan Neymar bisa lebih dewasa dalam menentukan. Ia meminta agar masalah tersebut diselesaikan secara gentleman.

Lain Emery, lain Al-Khelaifi. Orang nomor satu di PSG itu punya cara lain yang lebih 'rasional' menurut dirinya: uang.

Dilansir dari El Pais, Al-Khelaifa menawarkan uang senilai satu juta euro langsung ke dalam kontraknya jika berhasil keluar sebagai top skor Ligue 1 musim ini. Bagi Cavani, mungkin itu hal yang tak sulit.

© AS
Neymar dan Cavani di sesi latihan. Copyright: ASNeymar dan Cavani di sesi latihan.

Tak disangka, mantan penggawa Palermo dan Napoli itu menolak mentah-mentah tawaran menggiurkan dari sang pemilik klub. Sebab, dalam perjanjian tersebut, Cavani diharuskan untuk merelakan peran eksekutor bola mati kepada Neymar.

Penolakan itu membuat Al-Khelaifa ketar-ketir. Ia langsung mengajak Antero Henrique (Direktur Olahraga), Thaigo Motta, dan Thiago Silva sebagai perwakilan klub untuk menyelesaikan polemik internal itu.

Di sisi lain, Neymar dilaporkan sudah meminta maaf kepada Cavani terkait kisruh di tubuh klub. Namun belum diketahui secara pasti bagaimana hubungan keduanya di ruang ganti klub.