Piala Dunia 2022

Qatar Meragukan, Indonesia Potensi Gelar Piala Dunia 2022

Sabtu, 7 Oktober 2017 13:30 WIB
Penulis: Juni Adi | Editor: Joko Sedayu
 Copyright:

Tujuh tahun lalu, tepatnya tahun 2010, Indonesia secara resmi mengajukan bidding tuan rumah Piala Dunia 2022. Namun sayang, kurangnya dukungan pemerintah terkait keamanan, membuat FIFA menolaknya pada tanggal 19 maret 2010, dan resmi menunjuk Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.

Namun, penunjukan Qatar bukan tanpa masalah, negara tersebut sedang dikucilkan karena masalah diplomatik dengan negara-negara timur tengah, serta ditentang sejumlah negara Eropa langganan Piala Dunia. Melihat situasi itu, FIFA berpotensi membatalkan Qatar sebagai tuan rumah.

Hal tersebut ternyata membuka peluang Indonesia menjadi tuan rumah menggantikan Qatar menurut Ketua Umum Masyarakat Sepakbola Indonesia (MSBI), Sarman El Hakim.

© Istimewa
Logo bidding Indonesia Piala Dunia 2022. Copyright: IstimewaLogo bidding Indonesia Piala Dunia 2022.

Sarman mengatakan, Indonesia bisa memanfaatkan bidding resmi tahun 2010 yang pernah dilakukan untuk menggantikan Qatar, jika pemerintahan Jokowi mendukung langkah tersebut tanpa harus menunggu tahun 2034.

"Permasalahan bidding waktu itu (tahun 2010) dibatalkan, karena tidak mendapat jaminan dari pemerintah," kata Sarman saat dihubungi INDOSPORT.

"Kalau nunggu tahun 2034, nama Indonesia belum dicatat FIFA, bidding-nya saja belum dibuka dan tidak tahu pemerintahan siapa." 

© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Calon Ketua Umum PSSI Periode 2016-2020, Sarman El Hakim. Copyright: Herry Ibrahim/INDOSPORTCalon Ketua Umum PSSI Periode 2016-2020, Sarman El Hakim.

"Jika pemerintahan saat ini menjamin dan mendukung, tidak menutup kemungkinan bidding Indonesia diangkat kembali untuk bersaing dengan 3 negara (Autralia, Jepang, dan Korea Selatan) sebagai pengganti Qatar untuk memindahkan Piala Dunia 2022 yang bisa saja terjadi di tahun 2018," tuturnya. 

Sarman juga memberikan contoh pelaksanaan Piala Dunia 1986, yang seharusnya digelar di Kolombia, akhirnya dipindahkan ke Meksiko oleh FIFA karena sejumlah protes.

"Indonesia bisa seperti Meksiko, karena pemilihan Kolombia dibatalkan, keluarlah bidding tiga negara, yakni Amerika Serikat, Kanada, serta Meksiko. Sehingga resmilah Meksiko pengganti Kolombia," jelasnya.

Lebih lanjut Sarman juga menjelaskan, jika Indonesia terpilih untuk tahun 2022, secara infrastruktur Indonesia sudah siap dan tidak perlu dirisaukan.

"Banyak stadion yang sudah bagus, bandara kita juga sudah banyak yang berstandar internasional. Jika ingin melakukan renovasi, pemerintah perlu melakukannya di sektor pariwisata untuk suporter negara peserta yang datang, sehingga nama Indonesia bisa terangkat di seluruh dunia," kata alumnus Universitas Indonesia ini.

4.8K