Liga 2

Ngeri, Ancaman Kirim Ilmu Hitam untuk Wasit Warnai Laga PSBK vs Persewangi

Kamis, 12 Oktober 2017 13:31 WIB
Penulis: Lanjar Wiratri | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Bek Persewangi, Agus Prasetyo melayangkan tekel keras tepat di depan asisten wasit. Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Bek Persewangi, Agus Prasetyo melayangkan tekel keras tepat di depan asisten wasit.

Atmosfer panas langsung mewarnai pertandingan PSBK vs Persewangi yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Tak hanya baku hantam, ancaman ilmu hitam kabarnya juga diberikan untuk wasit Suhardiyanto.

Di awal laga, ketegangan langsung tercipta terlebih karena kubu Persewangi yang sejak awal tak menginginkan adanya laga menghadapi PSBK. Persewangi yang sejatinya bersiap menjalani babak play-off Grup H kontra PSCS Cilacap, Senin (09/10/17), malah dikejutkan dengan adanya laga penentuan melawan PSBK Blitar.

Hal itu lantaran banding yang dilakukan PSBK atas perhitungan head to head, dikabulkan oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Kerusuhan di laga PSBK vs Persewangi pun tak terelakkan lagi, saking kerasnya, wasit yang memimpin pertandingan bahkan terbirit meninggalkan lapangan karena merasa terancam.

© Ian Setiawan/INDOSPORT
Wasit Suhardiyanto pun dibuat sibuk melerai pertengkaran pemain kedua tim sepanjang pertandingan. Copyright: Ian Setiawan/INDOSPORTWasit Suhardiyanto pun dibuat sibuk melerai pertengkaran pemain kedua tim sepanjang pertandingan.

"Begitu ada kartu merah di menit ketiga, kami sudah ajukan ganti wasit. Tapi PP (Pengawas Pertandingan) tidak menanggapinya," papar manajer tim, Hari Wijaya usai pertandingan.

"Banyak keributan, wasit seperti ketakutan sendiri. Kami protes malah dia lari. Padahal kalau dia benar, ngapain juga dia menghindar?," Bagong Iswahyudi menimpali.

© Ian Setiawan/INDOSPORT
Dadang Apridianto terus mengintervensi keputusan wasit atas berbagai pelanggaran timnya. Copyright: Ian Setiawan/INDOSPORTDadang Apridianto terus mengintervensi keputusan wasit atas berbagai pelanggaran timnya.

Pertandingan yang memperebutkan selembar tiket play-off di Grup H itu memang tidak berjalan lancar dan terhenti hingga lebih dari lima kali. Bahkan bisa dibilang, sekitar 20 persen pertandingan adalah permainan sepakbola, sedangkan sisanya diisi adu tinju dan karate.

721