Thailand Tolak Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2034, Ketum MSBI: PSSI Berbohong

Kamis, 12 Oktober 2017 19:06 WIB
Penulis: Juni Adi | Editor: Galih Prasetyo
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Calon Ketua Umum PSSI Periode 2016-2020, Sarman El Hakim. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Calon Ketua Umum PSSI Periode 2016-2020, Sarman El Hakim.

Sebagaimana diberitakan melalui Bangkok Post, Pemerintah Thailand, melalui Menteri Olahraganya, Kobkarn Wattanavrangkul, rupanya tak mendukung wacana Asosiasi Sepakbola Thailand (FAT) untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034 bersama Indonesia.

Kobkarn mengatakan, bahwa pihak pemerintah lebih tertarik berinvestasi melakukan pengembangan prestasi olahraga ketimbang menyelenggarakan Piala Dunia yang akan menghabiskan banyak biaya.

"Kami ingin negara ini (Thailand) menjadi negara maju dalam bidang olahraga. Satu hal yang lebih penting daripada menjadi tuan rumah Piala Dunia adalah mendorong timnas di semua level untuk mencapai final Piala Dunia. Ini akan lebih berharga daripada menggunakan miliaran baht untuk bersaing menyelenggarakan Piala Dunia," tegas Kobkarn.

© Istimewa
Kobkarn Wattanavrangkul Menteri Olahraga Thailand. Copyright: IstimewaKobkarn Wattanavrangkul Menteri Olahraga Thailand.

Sebagaimana diketahui, PSSI dan FAT beberapa waktu lalu sepakat untuk berduet mencalonkan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034, wacana tersebut juga telah direstui oleh Federasi Sepakbola ASEAN, yakni AFF, dalam pertemuan Dewan Anggota AFF ke-12 di Nusa Dua, Bali, Sabtu (23/9/17).

Hal tersebut rupanya mendapat tanggapan dari Ketua Umum Masyarakat Sepak Bola Indonesia (MSBI), Sarman El Hakim. Sarman mengatakan kalau PSSI telah berbohong kepada publik terkait wacana tersebut.

© Istimewa
Sarman EL Hakim saat melakukan diskusi. Copyright: IstimewaSarman EL Hakim saat melakukan diskusi.

"PSSI telah melakukan kebohongan, katanya pihak Thailand sudah menyatakan siap, tapi nyatanya mereka malah belum siap. Kalau ingin mencalonkan diri menjadi tuan rumah bersama untuk Piala Dunia, harusnya kedua negara melakukan komunikasi diplomatik dahulu, jangan langsung mendeklarasikan" kata Sarman kepada INDOSPORT.

Lebih lanjut Sarman juga mengatakan, langkah komunikasi diplomatik sangat penting karena negara mempunyai peran besar dalam penyelenggarakan event sepakbola terakbar tersebut.

"Tugasnya federasi hanyalah mempersiapkan Tim Nasional bukan mempersiapkan Piala Dunia, karena itu adalah tugas negara sebagai penjamin keamanan." tutur Sarman.

Apa yang dialami Thailand saat ini tentu mengingatkan kita dengan kejadian pada tahun 2010 lalu. Kala itu Indonesia melalui PSSI secara resmi ikut bidding tuan rumah Piala Dunia 2022. Namun, wacana tersebut tak mendapat dukungan dari pemerintah saat itu mengenai jaminan keamanan, sehingga nama Indonesia dicoret oleh FIFA pada 19 Maret 2010.

1