Pernyataan Kapten dan Pengurus PSMS soal Tewasnya Pendukung Persita

Kamis, 12 Oktober 2017 19:08 WIB
Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Indosport
Logo PSMS Medan. Copyright: © Indosport
Logo PSMS Medan.

Duka mendalam turut disampaikan kubu kesebelasan PSMS Medan atas meninggalnya salah satu suporter Persita Tangerang, Banu Rusman, saat bentrok pasca pertandingan di Stadion Cibinong, Bogor, Rabu (11/10/17) lalu.

Bentuk simpatik pun hadir dari kapten PSMS Medan, Legimin Rahardjo. Dirinya menyayangkan bisa terjadi bentrok, apalagi sampai merenggut nyawa suporter.

"Sangat disayangkan dengan insiden seperti ini. Seharusnya nggak mesti sampai ada kejadian seperti ini," ujar Legimin, saat dihubungi INDOSPORT, Kamis (12/10/17) sore.

Legimin mewakili koleganya sesama pemain turut mengucapkan bela sungkawa mendalam akan kejadian itu. Dirinya juga berharap ke depannya kejadian tersebut tak terulang lagi.

"Saya mewakili pemain PSMS menyampaikan rasa berduka cita. Semoga amal ibadah beliau diterima Allah SWT, dan keluarga yang ditinggal diberi kesabaran," ucapnya.

© Herry Ibrahim/Indosport
Caption Copyright: Herry Ibrahim/IndosportLegimin Raharjo.

"Semoga kedepan nggak ada lagi kejadian seperti ini," harapnya.

Hal senda turut disampaikan Dolly Siregar selaku CEO PSMS Medan. Dirinya menyayangkan insiden tersebut bisa terjadi.

"Kita prihatin dengan insiden ini. Apalagi sampai ada yang tewas," sebut Dolly.

Dirinya pun meminta PSSI untuk mengambil tindakan tegas agar kejadian serupa tidak terulang. Selain itu, ia meminta kepada panpel untuk bertanggung jawab karena tidak dapat mengantisipasi akan terjadinya bentrokan.

"Harus diusut sampai tuntas kenapa bisa terjadi. Panpelnya juga harus bertanggung jawab karena mereka penyelenggara harusnya sudah mengantisipasi dengan menyiapkan pengawalan yang super ketat agar tidak terjadi bentrok. Apalagi ini laga menentukan," tegas Dolly.

Sebelumnya INDOSPORT sendiri menerima rilis bahwa sebanyak 18 suporter Persita dilarikan menuju Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong, Kabupaten Bogor. Sejumlah delapan korban luka di antaranya berjenis kelamin perempuan. Mayoritas dari mereka ikut menjadi korban karena terjebak di tengah-tengah keributan yang terjadi.

"Setelah selesai pertandingan suporter Persita (Ultras Casual) sekitar 20 orang turun ke pinggir lapangan dan melempar tribun tribun yang diisi oleh suporter PSMS Medan (Mayoritas Divif 1 Kostrad Cilodong). Kemudian pihak suporter PSMS Medan turun ke lapangan mengejar Ultras Casual sehingga terjadi keributan," bunyi rilis yang diterima INDOSPORT.

390