Karier Djajang Nurdjaman memang tak bisa dilepaskan dari Persib Bandung. Wajar, pelatih berusia 52 tahun tersebut telah sukses membawa Persib menjadi juara Liga Indonesia dengan tiga posisi. Sebagai pemain, asisten pelatih, dan pelatih kepala. Tak heran jika namanya masih saja dikait-kaitkan para pewarta dengan Pangeran Biru, julukan Persib.
Djanur, karib dia disapa, baru saja berhasil meloloskan PSMS Medan ke babak 8 Besar Liga 2. Kepastian itu datang setelah Ayam Kinantan, julukan PSMS, mengalahkan Persita Tangerang dengan skor 1-0, (11/10/17).
PSMS sukses menemani PSIS sebagai perwakilan Grup 2 yang melaju ke babak 8 Besar Liga 2. Selepas pertandingan melawan Persita, Djanur dilempar pertanyaan terkait kondisi Persib di musim ini.
Jawaban yang diberikan Djanur cukup tegas. Karena posisinya saat ini adalah arsitek PSMS, dia enggan menanggapi pertanyaan tersebut.
“Soal Persib saya tidak ingin berkomentar ya. Sekarang saya 'kan jadi pelatih PSMS,” ucap Djanur singkat.
Pelatih asal Sumedang itu meninggalkan Persib pada pekan ke-15 Gojek Traveloka Liga 1. Saat itu, Pangeran Biru terpuruk di peringkat ke-13 klasemen sementara.
Sebelas pekan setelah ditinggalkan Djanur, performa Persib masih tak jauh berbeda. Memang ada peningkatan, tapi Pangeran Biru hanya naik dua strip ke posisi ke-11.
Padahal, Maung Bandung telah berganti pelatih sebanyak dua kali setelah mundurnya Djanur. Pertama, Atep dan kolega ditangani caretaker Herri Setiawan. Kini, Emral Abus yang ganti mengambil alih kendali. Namun, tak ada perubahan berarti yang dialami Persib meski sudah berganti pelatih. Soal, ini Djanur lebih memilih "no comment".