Liga 1 Indonesia

Choirul Huda Meninggal di Lapangan, Kiper Muda Borneo FC: Ini Peringatan untuk Kita Semua

Selasa, 17 Oktober 2017 13:39 WIB
Penulis: Muhammad Adiyaksa | Editor: Rizky Pratama Putra
 Copyright:

Meninggalnya Choirul Huda menyadarkan beberapa pemain untuk lebih ekstra waspada saat berduel fisik. Khususnya untuk seorang penjaga gawang.

Mendiang kiper Persela Lamongan tersebut mengalami kejadian mengerikan di atas lapangan. Dia bertabrakan dengan rekan setimnya, Ramon Rodriguez saat mencoba menghalau bola.

© Internet
Penjaga Gawang Borneo FC, Muhammad Ridho Djazulie. Copyright: InternetPenjaga Gawang Borneo FC, Muhammad Ridho Djazulie.

Akibat insiden itu, Huda harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. Namun naas, ajal menjemput mendiang kiper berusia 38 tahun itu setelah mengalami trauma pada dada, leher, dan kepalanya.

Peristiwa itu memancing kiper Borneo FC, Muhammad Ridho Dzajulie untuk mawas diri. Penjaga gawang berusia 26 tahun tersebut akan belajar dari kasus tersebut.

“Iya, harus komunikas dengan bek lebih intens. Sebelum bertanding pasti ada komunikasi. Supaya nanti meminimalisir kejadian seperti itu terulang kembali. Cukup sudah kejadian seperti itu. Semoga menjadi yang terakhir,” buka Ridho saat dihubungi INDOSPORT.

© instagram/danikristianw
Choirul Huda. Copyright: instagram/danikristianwChoirul Huda.

“Ini peringatan untuk kita semua. Tidak hanya insiden mendiang Mas Huda, tetapi juga hentikan perkelahian antar suporter,” katanya menambahkan.

Ridho banyak belajar dari sosok Huda. Termasuk, soal dukungan dari mendiang Huda kepada dirinya beberapa waktu yang lalu.

“Loyalitasnya dan kesetiaan terhadap tim tidak usah diragukan. Jiwa pemimpinnya luar biasa. Pernah  almarhum komunikasi dengan saya. Waktu itu, tim saya kalah 3-0 dari Bali United paka pekan keenam Liga 1. Dia berikan support kepada saya,” ungkap Ridho.

Kiper kelahiran Pekalongan, Jawa Timur tersebut masih tak percaya mendiang Huda telah tiada. Apalagi dalam waktu dekat, Borneo FC akan bertemu Persela Lamongan pada Kamis (19/10/17) mendatang.

“Padahal beberapa hari lagi kita akan bertemu. Saya lemas setelah tahu informasi almarhum sudah meninggal. Apalagi kita sama-sama menjadi kiper,” pungkas Ridho.

Soal komunikasi, pendapat Ridho juga senada dengan Sandy Firmansyah yang merupakan kiper muda Sriwijaya FC. Hal ini memang menjadi poin krusial, bukan hanya demi menyelamatkan nyawa mereka, tapi juga kondisi tim yang dibela.
 

705