Juara Bersama Bhayangkara, Otavio: di Brasil Saja Tak Ada Tim Kepolisian

Selasa, 14 November 2017 11:20 WIB
Penulis: Muhammad Adiyaksa | Editor: Galih Prasetyo
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Selebrasi Otavio Dutra (tengah) bersama Evan Dimas usai mencetak gol lewat tendangan penalti. Herry Ibrahim/INDOSPORT Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Selebrasi Otavio Dutra (tengah) bersama Evan Dimas usai mencetak gol lewat tendangan penalti. Herry Ibrahim/INDOSPORT

Otavio Dutra tidak menyangka bakal menyabet gelar juara Gojek Traveloka Liga 1 di musim pertamanya bersama Bhayangkara FC (BFC). Tim milik kepolisian tersebut mengakhiri musim sebagai yang terbaik dengan perolehan 68 angka dari 34 partai.

Bek berusia 33 tahun itu baru bergabung dengan The Guardian, julukan BFC, pada awal musim ini. Pemain asal Brasil tersebut seakan tidak percaya dapat menjadi yang terbaik di kasta teratas Liga Indonesia sebanyak dua kali. Terlebih, dilaluinya dengan klub yang mayoritas pemainnya adalah polisi.

Sebelumnya, Dutra pernah merasakan sensasi juara Liga Indonesia bersama Persipura Jayapura pada musim 2012/2013 lalu. Saat itu, dia turut berkontribusi besar dengan mengukir 12 gol sepanjang kompetisi.

© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Duel Udara Otavio Dutra dengan pemain belakang Persela, Ramon Rodrigues (kiri). Herry Ibrahim/INDOSPORT. Copyright: Herry Ibrahim/INDOSPORTDuel Udara Otavio Dutra dengan pemain belakang Persela, Ramon Rodrigues (kiri). Herry Ibrahim/INDOSPORT.

“Beda sekali. Karena sepakbola dunia, tidak banyak polisi yang punya klub. Di Brasil tidak ada. Tapi saya sangat senang juara di tahun pertama Bhayangkara FC. Itu sangat indah. Jadi saya sangat senang bisa masuk sejarah Bhayangkara FC. Ditambah pemain belakang paling banyak cetak gol. Dulu di Persipura saya cetak 12 gol. Ini sangat luar biasa,” kata Dutra.

“Saya sangat senang. Karena kompetisi berat sekali. Banyak pemain muda, saya termasuk pemain senior. Terima kasih kepada Tuhan. Jujur, awal kompetisi tidak percaya bisa juara bersama Bhayangkara FC. Kita mulai pelan-pelan. Putaran pertama lima besar,” ujarnya menambahkan.

Menurut Dutra, gelar juara kali ini terasa lebih bermakna. Sebab, tidak ada yang menyangka The Guardian bakal keluar sebagai kampiun. Terlebih, dirinya sendiri.

“Pesaing tidak percaya Bhayangkara FC bisa juara. Mereka kira kita bakal turun. Tetapi saat mereka membuka mata, kita sudah di puncak klasemen. Kita tahu Bhayangkara FC tidak punya banyak suporter, tapi mental tim kita kuat,” tutup Dutra.

171