Liga 2

Pernah Bela Persija dan PSMS, Kiper Ini Gagal Loloskan Kalteng Putra

Kamis, 16 November 2017 21:59 WIB
Penulis: Matheus Elmerio Giovanni | Editor: Galih Prasetyo
 Copyright:

Kalteng Putra yang sudah dipastikan tidak lolos ke babak semifinal Liga 2 ternyata memiliki kiper yang cukup berpengalaman.

Galih Sudaryono, kiper yang memiliki tinggi 178 cm ini sebelum di Kalteng Putra, bermain di beberapa klub besar Indonesia. 

Galih sempat membela PSMS Medan, Persiba Balikpapan dan Persija Jakarta. Sebelum membela PSMS Medan, Galih sempat mengawali karirnya di PSS Sleman. Tampil apik, Galih pun saat itu sempat dipanggil ke Timnas Indonesia pada tahun 2007 silam. Bersama dengan kiper-kiper hebat Indonesia saat itu seperti Yandri Christian Pitoy, Markus Horison dan Ferry Rotinsulu, wajar jika Galih hanya menghangatkan bangku cadangan.

Pindah ke PSMS Medan atas penampilan impresif selama di PSS Sleman, Galih langsung dipercaya masuk skuad yang dibawa untuk ajang Liga Champions Asia tahun 2009. Dianggap penampilannya menurun, Galih dilepas secara bebas transfer ke Persiba Balikpapan. Di Kalimantan, Galih mampu tampil konsisten dan menjaga gawang Persiba selama dua musim. 

Tampil apik, membuatnya dipinang oleh Persija Jakarta di awal musim 2011/12. Dua musim di Persija, Galih harus berbagi waktu bermain bersama kiper berbakat seperti Andritany Ardhiyasa. Pada musim 2011/12, Galih tampil sebanyak 16 kali dan hanya kebobolan 14 kali.

Membela Macan Kemayoran selama 2 musim, Galih kemudian mengalami penurunan performa saat membela Raja Ampat dan terakhir Borneo FC. Malah, usai PSSI dibekukan oleh FIFA pada April 2015 silam, Galih harus rela menjadi operator mainan anak-anak.

© Internet
Caption Copyright: InternetGalih Sudaryono menjadi operator mainan anak-anak

Usai pembekuan dicabut dan kompetisi kembali dimulai, Galih mulai kembali mencari klub dan menandatangani kontrak setahun dengan Kalteng Putra pada Januari 2017 lalu. Mengawal gawang Kalteng Putra di kompetisi kasta kedua, tentunya dia menjadi harapan rakyat Kalimantan Tengah untuk bisa promosi ke Liga 1.

Sempat terseok-seok hingga akhirnya masuk babak 8 besar, Galih dan anak-anak Kalimantan Tengah mulai optimis untuk ke Liga 1. Namun optimisme itu tidak bertahan lama, saat mereka harus melakoni laga pertama babak 8 besar dengan menghadapi mantan klub Galih, PSMS Medan. 

Kalah dari PSMS Medan, Kalteng Putra sempat bangkit saat melakoni laga kedua menghadapi Persis Solo. Menang menghadapi tim berpengalaman seperti Persis, tentunya membuat Galih kembali melihat peluang ke Liga 1.

Namun semua yang diharapkan harus terhenti, saat mereka melakoni laga bertajuk derby Kalimantan menghadapi Martapura di laga terakhir. Laga penentuan yang berjalan sengit, namun harus diwarnai dengan aksi gol bunuh diri Bursanudin Ahya. Galih Sudaryono harus menerima kenyataan pahit gagal ke Liga 1.

861