Waspada, Ada Pemain Mongolia yang Bisa Mengejutkan Timnas Indonesia

Senin, 4 Desember 2017 14:34 WIB
Editor: Agus Dwi Witono
© INDOSPORT/Herry Ibrahim
Timnas Indonesia saat melawan Guyana. Copyright: © INDOSPORT/Herry Ibrahim
Timnas Indonesia saat melawan Guyana.

Timnas Indonesia akan melakoni laga kedua di Aceh World Solidarity Cup 2017 melawan Mongolia. Di atas kertas, tim besutan Luis Milla ini tidak akan mengalami kesulitan berarti. Kualitas individu para penggawa Tim Garuda masih di atas skuat Mongolia.

Namun demikian, bukan berarti Evan Dimas dkk bisa memandang remeh lawan. Dari segi postur, rata-rata pemain Mongolia pun tubuh yang lebih tinggi. Mereka pun terlihat lebih kokoh ketika harus melakukan body contact.

Hal ini diungkap langsung oleh asisten pelatih Bima Sakti. Menurut Bima, skuat Mongolia punya kemampuan yang harus diwaspadai Timnas Indonesia.

© Muhammad Ginanjar/INDOSPORT
Asisten pelatih timnas Indonesia, Bima Sakti. Copyright: Muhammad Ginanjar/INDOSPORTAsisten pelatih timnas Indonesia, Bima Sakti.

"Mereka (Mongolia) punya materi pemain yang bagus dan kita sempat nonton pertandingan mereka kemarin," ujar Bima.

Bisa jadi sosok yang harus mendapat perhatian dari para penggawa di lini pertahanan Tim Garuda adalah Munkh-Erdene Tuguldur. Pemain 26 tahun ini menjadi salah satu sosok paling berpengalaman di skuat Mongolia saat ini.

Sebagai gelandang, Munkh-Erdene bisa saja mematikan peran Evan Dimas dalam mengatur serangan Timnas Indonesia. Jika hal ini terjadi, alamat strategi yang dirancang Luis Milla tidak akan berjalan dengan baik.

Satu sosok yang juga harus diwaspadai oleh Timnas Indonesia adalah Tuguldur Galt. Pemain belakang ini juga salah satu yang punya jam terbang tinggi di dalam skuat Mongolia.

Padahal usia Galt masih 22 tahun. Ini menunjukkan bahwa kualitas individu dari pemain yang membela klub Erchim Ulaanbaatar ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Sangat mungkin, barisan penyerang Tim Garuda bakal frustrasi oleh pengawalan ketat Tuguldur Galt.

Kunci untuk bisa menaklukkan Mongolia, selain tidak memandang remeh, adalah menjalankan strategi dengan disiplin penuh. Ketika dua hal ini tak bisa dilakukan, bukan mustahil ada kejutan yang diberikan Mongolia untuk Indonesia.

389