Setelah jatuh tertimpa tangga, ungkapan tersebut tampaknya cocok dengan keadaan yang dialami Tim Nasional Italia di pengujung tahun 2017 ini. Di bawah asuhan Gian Piero Ventura Italia gagal melaju ke putaran final Piala Dunia 2018.
Gagal bawa Italia berjaya di level dunia, Ventura pun dilengserkan dari kursi pelatih Tim Nasional. Hingga kini Federasi Sepakbola Italia (FIGC) masih belum menemukan pelatih baru yang dapat menukangi Gli Azzuri.
Salah satu pelatih yang diincar FIGC adalah Carlo Ancelotti. Sayang, dilansir Goal Internasional, langkah serius FIGC untuk merekrut eks pelatih Bayern Munchen itu pun harus terhenti karena Ancelotti menolak mentah-mentah tawaran untuk mengasuh Tim Nasional negaranya itu.
"FIGC telah menghubungi saya, saya berbicara dengan mereka. Saya mengatakan kepada mereka bahwa saya merasa terhormat bahwa begitu banyak orang ingin saya melatih Tim Nasional," ujar pelatih berusia 58 tahun itu kepada La Domenica Sportiva.
Ekspresi kesedihan pemain Italia setelah digagalkan Swedia untuk melaju ke Rusia."Namun, itu akan menjadi pekerjaan yang sangat berlainan. Bekerja untuk Tim Nasional berbeda dengan menjadi pelatih klub, dan saya masih menikmati latihan dan bekerja setiap hari,” tegas Ancelotti.
Ancelotti menjadi sosok favorit untuk mengisi kekosongan kursi pelatih Gli Azzurri dikarenakan ia berstatus penggangguran setelah dia didepak dari Bayern Munchen. Ditambah Ancelotti berkebangsaan Italia. Tak heran jika Berlusconi hingga Massimo Moratti mendukungnya untuk menukangi Gli Azzuri.
Sayang, Ancelotti belum mau pindah ke lain hati selain menangani klub.