Main di Lapangan Becek, Penggawa Indonesia Terkenang Kampung Halaman

Rabu, 6 Desember 2017 11:13 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Agus Dwi Witono
 Copyright:

Timnas Indonesia harus bermain di lapangan becek saat tampil di ajang Aceh World Solidarity (AWS) Cup 2017. Terutama ketika menghadapi Timnas Mongolia di laga kedua. Namun bermain di lapangan penuh lumpur ternyata membuat Yabes Roni terkenang kampung halamannya.

Para peserta AWS Cup 2017 memang harus bermain di lapangan penuh lumpur. Derasnya curah hujan membuat Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh tergenang air dan menjadi berlumpur.

© HERRY IBRAHIM/INDOSPORT
Dua calon pemain Timnas Indonesia U-22, Ryuji Utomo (kiri bawah) berduel dengan Yabes Roni pada seleksi tahap ketiga. Copyright: HERRY IBRAHIM/INDOSPORTDua calon pemain Timnas Indonesia U-22, Ryuji Utomo (kiri bawah) berduel dengan Yabes Roni pada seleksi tahap ketiga.

Bermain di atas lapangan berlumpur ternyata tidak membuat penggawa Timnas Indonesia kecewa. Mereka justru terkenang kampung halaman. Seperti yang diutarakan winger Timnas Indonesia, Yabes Roni.

"Main di lapangan lumpur jadi ingat kampung halaman. Kalau saya biasa (main bola di lapangan berlumpur) di kampung," ucap Yabes, Rabu (06/12/17).

Yabes yang asli dari Kupang itu mengenang saat dia dan rekan-rekannya tetap bermain bola meski hujan turun. Mereka tak berhenti bermain meski lapangan menjadi becek dan berlumpur.

"Pas hujan saya sama teman-teman main bola di halaman gereja sampai lumpur-lumpur, kayak di Aceh ini," jelas dia seraya tersenyum.

"Kita baru berhenti saat hujan reda. Dan pasti kotor semua, lumpur semua di badan," tutup dia.

458