Bukan Cuma Soal Subsidi, Ini Sederet Alasan Sriwijaya FC Ragu Ikut Piala Presiden 2018

Senin, 11 Desember 2017 18:11 WIB
Kontributor: Muhammad Adiyaksa | Editor: Ahmad Priobudiyono
© INDOSPORT
Logo Liga 1 dan Sriwijaya FC. Copyright: © INDOSPORT
Logo Liga 1 dan Sriwijaya FC.

Selain menyoal subsidi dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi Gojek Traveloka Liga 1 yang belum beres, Sriwijaya FC (SFC) punya alasan lain untuk ragu mengikuti turnamen pra musim, Piala Presiden 2018. Rencananya, agenda tersebut bakal bergulir Januari tahun depan.

PT LIB masih menunggak subsidi untuk Sriwijaya FC yang besarannya mencapai miliaran rupiah. Padahal di awal musim, operator yang dipimpin oleh Berlinto Siahaan tersebut menjanjikan uang sebesar Rp7,5 miliar.

Sekretaris SFC, menuturkan kubunya masih bimbang berpartisipasi pada Piala Presiden 2018. Pasalnya, ia sangsi dengan persiapan turnamen tersebut.

"Piala Presiden kalau cuma pertandingan saja tidak mencari manfaat prestasi, itu boleh kalau mau buru-buru dan asal-asalan. Kualitas tidak ada. Persaingan tidak terlalu ketat,” ujar Haris saat dihubungi INDOSPORT.

"Seharusnya, turnamen harus lebih dimatangkan," katanya menambahkan.

© Muhammad Effendi/INDOSPORT
Dua pemain asing Sriwijaya FC asal Mali Makan Konate dan Mahamadou N’Diaye jalani latihan perdana bersama Sriwijaya FC. Copyright: Muhammad Effendi/INDOSPORTDua pemain asing Sriwijaya FC asal Mali Makan Konate dan Mahamadou N’Diaye jalani latihan perdana bersama Sriwijaya FC.

Tidak hanya Piala Presiden, Haris juga menuntut operator kompetisi serta PSSI supaya mematangkan perencanaan Liga 1 pada musim depan. Sebab tahun depan, banyak agenda non teknis yang dapat mempengaruhi keberlangsungan kompetisi. 

"2018 banyak even internasional. Piala Dunia, Asian Mames, Pilkada serentak, dimatangkan makanya. Mengelola sepakbola tidak mudah. Kita selama ini diam saja," tutup Haris.

4