Pemain anyar Sriwijaya FC asal Tajikistan, Manuchekhr Dzhalilov sudah tiba di bumi Sriwijaya. Pemain berusia 27 ini sudah melakukan serangkaian tes medis bersama klub berjuluk Laskar Wong Kito.
Meski telah dinyatakan lolos dari tes medis setidaknya ada dua faktor yang harus segera bisa diadaptasi oleh pemain asal Tajikistan tersebut agar bisa mencapai performa terbaiknya saat merumput di Indonesia.
Menurut Ketua Tim Dokter Sriwijaya FC, El Amin faktor tersebut adalah soal perbedaan cuaca dan menu makanan. Namun Amin meyakini dua faktor tersebut akan bisa teratasi dengan baik.
"Ini juga jadi masalah, artinya Dzhalilov perlu menu khusus. Ini yang sedang dicarikan yang pas," ujar Amin, Selasa (12/12/17).
Dzhalilov sendiri tidak membantah jika dirinya kurang menyukai makanan pedas. Tapi, terkait persoalan ini, menurut agennya Dr Ratna Mustika, istri Dzhalilov akan memasak makanan sendiri.
"Istrinya bisa masak, jadi tidak masalah. Tinggal isi saja bahan makanan di lemari pendinginnya," tutup Dr Tika.
Striker anyar Sriwijaya FC, Manuchekhr Dzhalilov.Sementara untuk persoalan cuaca, Dr Tika mengatakan Jalilov masih terus berupaya untuk menyesuaikan diri, karena di Tajikistan bersuhu 6-7 derajat celcius, sementara di Indonesia berkisar 27-33 derajat celcius.
Rekam jejak Dzhalilov sebagai seorang penyerang terbilang cukup lumayan. Ia pernah membela Lokomotiv-2 Moskow pada musim 2009/10 dan Neftekhimik Nizhnekamsk pada musim 2011-2014. Terakhir ia turut membawa FC Istiklol menjuarai Tajik League pada tahun 2015, 2016, dan 2017.