Bola Internasional

Wow, Mantan Penyerang Timnas Indonesia Jadi Pelatih Klub Eropa

Jumat, 15 Desember 2017 18:15 WIB
Penulis: Isman Fadil | Editor: Abdurrahman Ranala
© ROL/Fafa
Tiga pemain naturalisasi timnas Garuda, Tonnie Cusell (kiri), Jhonny van Beukering (tengah), dan Irfan Bachdim. Copyright: © ROL/Fafa
Tiga pemain naturalisasi timnas Garuda, Tonnie Cusell (kiri), Jhonny van Beukering (tengah), dan Irfan Bachdim.

Striker naturalisasi Indonesia, Jhon van Beukering, ternyata sudah menjadi pelatih di salah satu klub amatir Liga Belanda, MASV. Klub yang bermarkas di kota Arnhem itu saat ini berada di puncak klasemen Derde klasse atau kasta kedelapan Liga Belanda. 

Penyerang yang membela Timnas Indonesia di Piala AFF 2012 itu sudah ditunjuk sebagai pelatih MASV menggantikan Marcel Gerrist sejak Desember 2016. Peforma MASV dibawah asuhan Van Beukering musim ini cukup apik. MASV berpeluang menjadi juara Derde klasse zona 3C apabila berhasil mengalahkan VDZ. 

Atas peforma apiknya itu, mantan pemain Pelita Jaya ini pun mendapat perpanjangan kontrak semusim di MASV.  Pemilik MASV, Eef Kasteel, mengaku puas dengan kinerja MASV dibawah komando Van Beukering. Menurut Kasteel, Van Beukering mampu merangkul semua pemain.

"Kami sangat puas. Kami tidak melihat hasil pertandingan, akan tetap kami sesuatu yang lain. Cara kerja sama misalnya," kata Kasteel dilansir dari Der Gelderlander.

© der Gelderlander
Jhon van Beukering Copyright: der GelderlanderJhon van Beukering

Jhon van Beukering dikenal publik Indonesia setelah dipanggil gabung ke Timnas Indonesia jelang Piala AFF 2012. Kehadiran di timnas bisa dibilang cukup mengejutkan lantaran postur tubuhnya yang dinilai terlalu gempal.

Striker yang pernah membela Feyenoord Rotterdam itu menjalani debut resminya bersama Timnas Indonesia di laga melawan Timor Leste di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, November 2012, di mana membuat assist untuk gol yang dicetak Bambang Pamungkas. 

Setelah Piala AFF 2012 usai, pemain yang membela Pelita Jaya pada 2011-2012 itu tak menarik perhatian klub Indonesia dan akhirnya memilih pulang ke Belanda.

686