Liga Indonesia

Arema Pastikan Pembagian Grup Piala Presiden Di Medsos Adalah Hoax

Rabu, 3 Januari 2018 23:03 WIB
Kontributor: Ian Setiawan | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Ian Setiawan/Indosport
Trofi Piala Presiden 2017 yang diraih Arema FC. Copyright: © Ian Setiawan/Indosport
Trofi Piala Presiden 2017 yang diraih Arema FC.

Kabar pembagian grup untuk Piala Presiden 2018 sempat meresahkan publik Malang Raya. Gambar itu terposting oleh salah satu akun anonim yang mengatasnamakan Arema FC di media sosial Instagram kemarin.

Akun tersebut memajang gambar berisi informasi mengenai pembagian grup di Piala Presiden. Arema FC sebagai salah satu tim tuan rumah masuk pada Grup C, bersama PS TNI, Perseru Serui dan Persela Lamongan pada turnamen yang bergulir sejak 2015 itu.

© Ian Setiawan/INDOSPORT
Pembagian grup Piala Presiden 2018 yang sempat beredar di media sosial. Copyright: Ian Setiawan/INDOSPORTPembagian grup Piala Presiden 2018 yang sempat beredar di media sosial.

Menindaklanjuti hal itu, Arema FC memastikan bahwa kabar itu adalah palsu alias hoax. Pasalnya, Arema maupun klub lainnya belum mendapatkan informasi lanjutan mengenai pertemuan dengan operator perihal turnamen Piala Presiden 2018.

"Kami pastikan kabar itu hoax. Entah siapa yang mem-posting dan tujuannya apa," tandas Sudarmaji ketika dikonfirmasi INDOSPORT.

"Tahapannya kan setelah kita jawab undangan mereka, ada manager meeting yang dihadiri semua klub. Baru kemudian ada drawing (pembagian grup)," imbuh Media Officer Arema FC tersebut.

Manajemen tim berlogo kepala singa pun menyesalkan terhadap adanya hoax seperti ini. Pasalnya, posting-an itu menyertakan akun dengan nama Arema, dan tentu saja meresahkan segenap Aremania yang melihatnya.

"Sebaiknya jangan sampai ada hal-hal seperti ini lagi. Karena informasinya tidak valid dan cukup meresahkan," ucap Sudarmaji.

© Ian Setiawan/INDOSPORT
Sesi Latihan Arema FC Copyright: Ian Setiawan/INDOSPORTSesi Latihan Arema FC.

"Meski di sisi lain, kita juga tidak bisa melakukan proteksi terhadap perkembangan yang beredar di sosial media," pungkasnya.

59