Liga Indonesia

Mengenal Lebih Dekat Patrick Ghigani, Pelatih Jerman yang Resmi Latih Persijap

Rabu, 3 Januari 2018 09:44 WIB
Kontributor: Ghozi El Fitra | Editor: Matheus Elmerio Giovanni
© Arief Setiadi/INDOSPORT
Patrick Ghigani, pelatih asal Jerman melatih Persijap Copyright: © Arief Setiadi/INDOSPORT
Patrick Ghigani, pelatih asal Jerman melatih Persijap

Persijap Jepara menjadi salah satu tim yang paling serius untuk menghadapi kompetisi Liga 3 musim depan. Keseriusan tim berjuluk Laskar Kalinyamat tersebut terlihat ketika mereka menunjuk Patrick Sofian Ghigani menjadi pelatih kepala.

Patrick merupakan pelatih asal Jerman yang memiliki segudang pengalaman di dunia persepakbolaan internasional. Sebelum menjadi pelatih Patrick tercatat Telah bermain di sejumlah klub dari berbagai negara yang ada di dunia.

Beberapa klub yang pernah dibela oleh Patrick adalah SPVVG Unterhatcing, LR Ahlen, SC Pfullendrof yang bermain di Liga Jerman. Selain itu patrick juga tercatat bergabung dengan sejumlah tim yang berasal dari Yunani dan juga Tunisia.

Tidak hanya itu saja pria beragama Muslim tersebut juga pernah merasakan kerasnya kompetisi di Liga Indonesia. Dia menjadi Marquee Player di Cendrawasih United dan Persiraja Banda Aceh ketika kompetisi Liga Primer Indonesia bergulir beberapa tahun yang lalu.

© Arief Setiadi/INDOSPORT
Patrick Ghigani, pelatih asal Jerman melatih Persijap Copyright: Arief Setiadi/INDOSPORTPatrick Ghigani, pelatih asal Jerman melatih Persijap

Sedangkan di dunia kepelatihan, Ayah dari 5 anak tersebut merupakan pelatih kepala dan kepala perekrutan Nike Football Academy. Dia juga diketahui melatih teknik untuk sejumlah pemain yang ikut berkompetisi di Bundesliga Jerman.

"Ya Saya suka Indonesia dan di Indonesia sepakbola sangat luar biasa," ucap Patrick ketika berbincang dengan INDOSPORT.

© Arief Setiadi/INDOSPORT
Patrick Ghigani, pelatih asing Persijap Jepara Copyright: Arief Setiadi/INDOSPORTPatrick Ghigani, pelatih asing Persijap Jepara

Patrick mau menangani Persijap Jepara dikarenakan kecintaannya terhadap Indonesia. Pengalamannya menjadi marquee player pada kompetisi LPI membuat cintanya tumbuh dan ingin kembali ke Indonesia. Sedangkan dipilihnya Jepara tidak lain karena sang pelatih sudah ikut terlibat pada kompetisi musim lalu. Dia menjadi tim analis pertandingan dari tim Persijap Jepara. 

Pada musim kompetisi lalu yang bersangkutan juga pernah berkunjung ke Jepara untuk menonton langsung pertandingan Persijap serta memberikan coaching clinic kepada para pemain junior dan wanita. Dia juga sempat berkeliling dan mencoba langsung ke sejumlah lapangan yang ada di desa-desa di Jepara. Dengan kata lain dia sudah cukup akrab dengan iklim Jepara dan persepakbolaan nasional.

168