Sebuah klub tanpa suporter atau pendukung setia ibarat mobil tanpa bensin. Artinya kehadiran suporter di tribun maupun dukungan mereka di luar lapangan sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan sebuah klub. Hal itu pula yang benar-benar dirasakan oleh Persija Jakarta selama menjalani musim lalu.
Direktur utama Persija Jakarta, Gede Widiade secara gamblang mengaku sangat berterima kasih atas dukungan tanpa henti yang diberikan oleh pendukung setia klub yakni Jakmania. Ia mengatakan potensi besar dari Jakmania tersebut bahkan mampu mengalahkan suporter klub kaya raya asal Prancis, Paris Saint Germain (PSG) dalam hal membantu tim, termasuk dari sisi keuangan.
"Jakmania ini kalau bersatu bisa kalahkan itu penjualan (merchandise) PSG. Bayangkan saja dalam dua minggu saja mereka bisa menghasilkan Rp300 juta lebih. Itu baru dari 43 toko yang ada saat ini dan tidak banyak menggunakan karyawan," ujar Gede Widiade.
"Itu pun yang dijual jersey yang tidak perlu bermerk atau label mahal, cukup dengan tulisan Persija. Makanya saya berterima kasih buat mereka (Jakmania) yang terus mensupport," sambungnya.
Gede Widiade Apa yang disampaikan Gede Widiade memang beralasan. Pasalnya saat ini Persija dikenal sebagai salah satu klub besar di Tanah Air dengan basis pendukung yang luar biasa banyak, tidak hanya di Jakarta tertapi juga di kota-kota lain bahkan di luar Pulau Jawa. Hal itu tentu saja memudahkan klub untuk menjual merchandise yang berefek menambah dan membantu pemasukan serta perekonomian klub.
Kegilaan Jakmania memang bukan rahasia umum lagi. Kiper Espanyol, Pau Lopez bahkan sangat kagum dengan suporter Persija Jakarta ini kala Espanyol melawan Macan Kemayoran di laga persahabatan di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Rabu (19/07/17) lalu.
Saat itu, Lopez mengatakan suporter sepakbola Asia memang terkenal lebih atraktif dibanding suporter di Eropa. Selain itu, pelatih Espanyol, Quique Sanchez Flores juga memberikan pujian untuk Jakmania.