Liga Spanyol

Eks Pelatih Ungkap Penyebab Inter Tak Mampu Menahan Coutinho

Rabu, 10 Januari 2018 17:22 WIB
Penulis: Alfia Nurul Fadilla | Editor: Irfan Fikri
© Barcelona
Philippe Coutinho resmi ke Barcelona. Copyright: © Barcelona
Philippe Coutinho resmi ke Barcelona.

Philippe Coutinho  resmi bergabung dan dikenalkan ke publik Barcelona, Sabtu (06/01/18) dini hari WIB lalu. Coutinho di bergabung dengan Barcelona dari Liverpool dengan nilai transfer 142 juta pounds atau sekitar Rp 2,6 Triliun.

Mendengar kabar transfer Coutinho yang banyak dibicarakan di bursa transfer, eks pelatih Coutinho ketika dirinya membela Inter Milan, Andrea Stramaccioni curhat soal transfer Coutinho ke Liverpool tahun 2010 silam.

©
Caption Copyright: Andrea Stramaccioni

Stramaccioni mengungkapkan bahwa dirinya dulu tak rela melepas pemain muda kesayangannya ke Anfield untuk bergabung bersama Liverpool.

Waktu itu Coutinho dibayar Inter seharga 4 juta euro pada 2008 di usianya yang menginjak 16 tahun. Namun, Coutinho tetap berada di Vasco da Gama sampai usianya 18 tahun.

"Saya tidak terkejut dengan kepindahan Coutinho, karena dia sudah meningkat pesat di Premier League, dan terutama bermain untuk timnas Brasil, jadi dia pantas ada di klub papan atas," kata Stramaccioni dilansir Football Italia.

Coutinho lalu memulai debutnya bersama  ‎I Nerazzurri pada Agustus 2010 lalu dibawah asuhan Rafael Benitez. Waktu itu Coutinho mempunyai performa yang cukup selama menjadi gelandang di Inter. Ia berhasil mencetak lima gol dan empat assist dari 47 laga bersama Inter.

Namun, saat dipegang ‎Stramaccioni, Inter Milan terpaksa melepas kepergian Coutinho ke Anfield untuk menyeimbangkan keuangan tim.

Coutinho pun dilepas ke Liverpool dengan nilai transfer 12,5 juta euro. Selama lima tahun di Liga Inggris, dirinya berkembang pesat dengan terbukti berhasil mengemas 54 gol dan 46 assists dari 201 laga.

© internet
Coutinho saat masih berseragam Inter Milan. Copyright: internetCoutinho saat masih berseragam Inter Milan.

"Tawaran dari Liverpool dulu sulit ditolak dan keinginannya untuk pergi ke Inggris terbukti menentukan. Itu adalah saat yang sulit dan Coutinho adalah satu dari sedikit prospek muda yang kami punya dengan nilai tinggi di pasar."

"Kami harus menyeimbangkan buku keuangan dan penjualannya diikuti kepergian Wesley Sneijder. Saya mengerti dan menghormati keputusan yang dibuat oleh (direktur klub saat itu) Marco Branca dan Piero Ausilio, meski dengan berat hati," kenang Stramaccioni.

"Tidak ada yang senang dengan penjualannya, karena kami tahu bahwa dia punya potensi yang sangat besar. Saya masih berkomunikasi dengan Coutinho, dia selalu dan masih merupakan anak yang luar biasa. Seiring dengan kualitas teknisnya, dia sosok yang rendah hati dan etos kerjanya luar biasa," tutup Stramaccioni.

28