Liga Indonesia

Arema FC Kirim Surat Ketiga Soal Macetnya Subsidi Liga 1

Selasa, 13 Februari 2018 07:28 WIB
Kontributor: Ian Setiawan | Editor: Matheus Elmerio Giovanni
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Aremania pendukung Arema FC. Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Aremania pendukung Arema FC.

Kesabaran Arema FC menantikan pelunasan subsidi kompetisi Liga 1 musim lalu, tampaknya segera memuncak. Rencananya, tim berjulukan Singo Edan itu segera melayangkan surat teguran kepada operator kompetisi, yaitu PT Liga Indonesia Baru.

Upaya ini adalah sebagai bentuk teguran keras, lantaran surat sebelumnya tidak digubris PT LIB. Hal ini menyangkut pelunasan termin terkait subsidi Liga 1, beserta sisanya yang meleset dari perjanjian.

"Surat pertama dulu berujung bagus, dengan pelunasan satu termin untuk Bulan Oktober sebesar Rp625 juta," papar Media Officer tim, Sudarmaji.

"Surat ketiga akan kita kirim pekan ini, setelah surat kedua kami tidak mendapat tanggapan Minggu lalu. Mungkin mereka lupa, bahwa sudah berjanji melunasi semua sisa subsidi di akhir Januari kemarin," sambungnya.

© Ian Setiawan/INDOSPORT
Media Officer Arema FC, Sudarmaji. Copyright: Ian Setiawan/INDOSPORTMedia Officer Arema FC, Sudarmaji.

Dan tidak hanya Arema, sisa subsidi senilai total lebih dari Rp 2 miliar itu juga belum diterima oleh klub lain. Belum lagi soal pembagian rating televisi yang jumlahnya belum ditentukan.

"Perinciannya adalah subsidi untuk Bulan November sebesar Rp 625 juta serta Rp 1,5 miliar. Sedangkan untuk share rating televisi, jumlahnya belum ditentukan karena setiap klub menerima nilai yang tidak sama," bebernya.

© Ian Setiawan/Indosport.com
Skuat Arema FC Copyright: Ian Setiawan/Indosport.comSkuat Arema FC

Penagihan piutang ini dianggap Arema sebagai hal yang penting artinya. Lantaran saat ini kompetisi musim baru semakin dekat, sehingga diharapkan permasalahan subsidi untuk klub Liga 1 musim lalu segera selesai.

"Upaya ini juga untuk meringankan beban PT LIB juga. Karena jika dibiarkan sampai kompetisi bergulir, nanti bisa rancu urusannya karena persoalan akan semakin menumpuk," urainya.

65