Liga Indonesia

Sentil Cuti Edy Rahmayadi, Menpora Tegaskan Tidak Ada Intervensi ke PSSI

Rabu, 21 Februari 2018 23:26 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Abdurrahman Ranala
© Zainal Hasan/INDOSPORT
Imam Nahrawi Copyright: © Zainal Hasan/INDOSPORT
Imam Nahrawi

Beberapa hari lalu Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi cukup menyayangkan keputusan ketua umum PSSI, Edy Rahmayadi yang memutuskan cuti dari tugasnya karena fokus pada kampanye setelah maju sebagai calon gubernur Sumatera Utara. Keputusan itu dinilai kurang tepat karena saat ini PSSI sedang fokus dan konsentrasi lantaran Timnas Indonesia sedang bersiap menuju Asian Games 2018 pada Agustus nanti.

"Saya kaget mendengar itu (soal Edy Rahmayadi cuti). Lagi perang-perang gini, kok cuti," kata Menpora Imam Nahrawi di Jakarta.

Akan tetapi, baru-baru ini Menpora kemudian meluruskan jika penyataanya tidak bermaksud mengintervensi PSSI. Saat ini kedua pihak sudah bertemu dan membicarakan program sepakbola nasional, termasuk soal keputusan cuti Edy Rahmayadi.

© Petrus Manus Da Yerimon/INDOSPORT
Edy Rahmayadi saat membuka Kongres PSSI Copyright: Petrus Manus Da Yerimon/INDOSPORTEdy Rahmayadi saat membuka Kongres PSSI

Menpora juga mengingatkan agar PSSI harus tetap bekerja maksimal selama ketua umum terpilih sedang cuti. Hal itu untuk memastikan kompetisi dan terutama Timnas Indonesia bisa mempersiapkan diri secara maksimal sebelum bertanding di Asian Games.

"Sudah disampaikan ke saya bahwa tidak ada larangan dalam regulasi dan cuti hanya pada posisi struktur. Tapi soal kehadiran, peran, dan fungsi itu sudah dibagi tugas," tutur Menpora.

"Ya regulasinya seperti apa, statutanya seperti apa, pemerintah kan selalu berpatokan pada itu. Lagi-lagi pemerintah tidak ada keinginan untuk intervensi, tetapi pemerintah betul-betul ingin lokomotif ini berjalan dengan baik, tentu dengan kepemimpinan yang bisa hadir," sambungnya.

"Tapi kalau dari sisi regulasi internalnya memungkinkan untuk itu, maka itu menjadi konsekuensi PSSI untuk menjalankan lokomotifnya dengan baik," imbuh Cak Imam.

Seperti diketahui, Edy Rahmayadi mengajukan cuti dan disetujui oleh komite eksekutif PSSI sejak 17 Februari lalu hingga 30 Juni mendatang. Keputusan itu diambil dengan alasan agar tak menyalahgunakan jabatannya sebagai Ketum PSSI. Hal itu juga agar dia bisa fokus menjalani masa kampanye yang sudah dimulai dan menghindari adanya politik dalam sepakbola apabila ia masih aktif di PSSI.

© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Joko Driyono, Edy Rahmayadi, dan Imam Nahrawi. Herry Ibrahim/INDOSPORT Copyright: Herry Ibrahim/INDOSPORTJoko Driyono, Edy Rahmayadi, dan Imam Nahrawi. Herry Ibrahim/INDOSPORT

Untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan Edy Rahmayadi, PSSI kemudian memutuskan menunjuk Joko Driyono sebagai pelaksana tugas sementara. Hal itu sesuai dengan keputusan komite eksekutif dan juga regulasi yang berlaku yakni, wakil ketua umum tertua akan memimpin sementara jika ketua umum berhalangan. 

"Pada momen final Piala Presiden lalu saya sudah ketemu Menpora. Dan  pernyataan Menpora itu harusnya menginspirasi kita semua untuk bekerja lebihbbaik. Soal cuti itu kita sudah berdialog dengan FIFA dan harus memastikan PSSI jauh dari politik sehingga jangan sampai ada komplikasi," terang Joko Driyono.

"Ini (cuti) telaah dan keputusan ketua umum untuk memastikan agar sepakbola jauh dari politik. Tetapi kita akan terus berhubungan dengan pemerintah karena kita butuh support mereka. Dan hasil forum kita laporkan ke FIFA," tutupnya.

146