Bola Internasional

Timnas Italia Mulai Menggeliat Usai Gagal Lolos Piala Dunia 2018

Selasa, 27 Februari 2018 18:18 WIB
Editor: Lanjar Wiratri
© INDOSPORT
Timnas Italia. Copyright: © INDOSPORT
Timnas Italia.

Italia memulai langkah mereka kembali di bawah pelatih sementara Luigi Di Biagio, usai gagal melangkah ke Piala Dunia tahun ini di Rusia. Gli Azzurri gagal melangkah ke gelaran akbar sepakbola dunia itu usai takluk atas Swedia di play off Piala Dunia 2018 beberapa bulan lalu. 

Pelatih Italia yang membuat mereka gagal lolos, Giampiero Ventura, sudah dipecat dan kini Timnas Italia memulai langkah baru meski hanya dengan pelatih sementara, Luigi Di Biagio. Di Biagioadalah mantan bintang Serie A pernah memperkuat AS Roma dan Inter Milan serta tim nasional Italia.

© Posticipo
luigi di bagio Copyright: Posticipoluigi di bagio

Pada hari Senin (26/02/18), waktu Italia, Di Biagio telah memanggil beberapa pemain untuk berlatih bersama sebelum mereka menguji kualitas dan mental tim melawan Inggris dan Argentina.

"Kami akan menghadapi dua tim nasional yang hebat, kami akan melihat apa yang bisa kami lakukan," kata Di Biagio seprti dikutip dari Daily Mail.

"Kita perlu menciptakan kebersamaan dan antusiasme. Satu hal pasti adalah saya akan memainkan empat bek di belakang, saya bisa mengubah sesuatu di depan meski saya lebih suka 4-3-3," tambahnya.

© INDOSPORT
Lorenzo Insigne (kiri), Ciro Immobile (tengah), Andrea Belotti saat lathan bersama Timnas Italia. Copyright: INDOSPORTLorenzo Insigne (kiri), Ciro Immobile (tengah), Andrea Belotti saat lathan bersama Timnas Italia.

Meski berstatus sebagai pelatih sementara peluang Di Biagio untuk diangkat menjadi pelatih secara permanen terbuka lebar. Selain Di Bagio, nama Carlo Ancelotti dan Roberto Mancini juga muncul sebagai kandidat pelatih Timnas Italia. 

"Saya memiliki banyak pemain (di U-21) yang akan dipanggil untuk pertandingan persahabatan pada bulan Maret, dan saya sudah mengenal beberapa pemain lainnya dengan baik," tambah Di Bagio.

"Tidak ada gunanya memikirkan menjadi pelatih secara permaanen atau siapa presiden federasi selanjutnya. Kita perlu mengangkat kembali tim ini. Setelah itu saya hanya berharap bisa membuat para petinggi federasi sulit menentukan pilihan siapa pelatih selanjutnya," tutupnya.