x

Sukses Mason Greenwood dari Akademi Man United, Glorifikasi yang Prematur

Selasa, 7 Juli 2020 22:51 WIB
Editor: Coro Mountana

INDOSPORT.COM – Mason Greenwood tengah dipuja-puji akibat penampilan fantastisnya bersama Manchester United, namun sepertinya ini hanya glorifikasi yang prematur.

Brace yang ia cetak saat membantu Manchester United mengalahkan Bournemouth sudah lebih dari cukup membuat Mason Greenwood masuk dalam berita utama surat kabar manapun. Pasalnya, penampilan Mason Greenwood benar-benar sangat fantastis meski baru berusia 18 tahun.

Pergerakan, visi, finishing hingga kecepatannya membuat semua pecinta sepak bola jatuh cinta pada produk terbaru dari akademi pemain muda Manchester United. Pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer sampai menyebut Greenwood sebagai pemain dengan finishing terbaik yang pernah ia lihat.

Baca Juga
Baca Juga

“Dia (Greenwood) mengingatkan saya kepada sosok Ryan Giggs. Dia memiliki naluri mencetak gol yang tinggi. Saya berharap dia dapat terus mengembangkan bakatnya dan mencetak lebih banyak gol,” ujar Solskjaer, seperti dikutip Metro.

Jika Solskjaer jadi nostalgia tentang Giggs ketika melihat Greenwood, lain halnya dengan Jermaine Jenas, eks Tottenham Hotspur. Apa yang dipertontonkan Greenwood begitu masa restart atau new normal sepak bola dimulai, begitu mirip dengan Gareth Bale.

“Dia (Greenwood) malah kembali dengan tubuh yang lebih bugar, saya jadi teringat dengan Gareth Bale di Tottenham Hotspur setelah kembali dari liburan. Saya pikir, kelebihan utama Mason Greenwood ada pada penyelesaian akhir yang sangat mematikan,” ungkap Jenas yang kagum dengan Greenwood.

Baca Juga
Baca Juga

Tak hanya itu, para suporter Manchester United pun juga sudah mulai memberikan glorifikasinya bahwa Greenwood terlihat seperti Robin van Persie atau bahkan Wayne Rooney. Glorifikasi semakin intens dan menggebu-gebu kalau melihat Greenwood adalah lulusan akademi Manchester United.

Maklum saja, sudah sangat lama, akademi Manchester United menghasilkan lulusan calon pemain bintang setelah terakhir kali ada Marcus Rashford. Akan tetapi. apakah glorifikasi terhadap Greenwood yang berasal dari akademi Manchester United sudah sangat layak atau, terbilang prematur?


1. Glorifikasi Prematur Akan Kehadiran Mason Greenwood

Selebrasi gol Mason Greenwood di laga Liga Inggris Manchester United vs Bournemouth

Menurut KBBI, glorifikasi sendiri berarti proses, cara, memuliakan dan sebagainya. Dalam konteksnya dengan kasus Greenwood, terlihat sebuah fenomena jika glorifikasi atau euforia yang dilakukan terhadap bintang muda Manchester United itu terbilang prematur, mengapa begitu?

Pasalnya, sudah sangat banyak produk akademi Manchester United yang baru muncul tapi malah jadi layu sebelum berkembang gara-gara terkena paparan glorifikasi berlebihan. Tentu kita semua tidak ingin hal yang sama terjadi juga dengan Mason Greenwood, bukan?

Masih segar dalam ingatan kita bagaimana wonderkid-wonderkid Manchester United muncul pertama kali, seperti Federico Macheda, Adnan Januzaj hingga Jesse Lingard langsung mendapatkan glorifikasi. Akan tetapi, seperti yang kita tahu, ketiga bintang itu malah tenggelam atau perkembangannya stagnan.

Federico Macheda

Federico Macheda saat mencetak gol untuk Manchester United.

Federico Macheda sempat mendapat glorifikasi secara masif setelah dianggap menjadi pahlawan Manchester United saat menjuarai Liga Inggris 2008/09. Hal itu dikarenakan, golnya ke gawang Aston Villa dan Sunderland saat itu, sukses membuat Manchester United unggul 4 poin atas Liverpool.

Glorifikasi yang datang pada Macheda di usia sangat muda membuatnya ingin mendapatkan kesempatan bermain lebih banyak. Sempat ditentang Sir Alex Ferguson, Macheda tetap keras kepala memilih hengkang ke Sampdoria dengan status pinjaman.

Seperti yang kita tahu, Macheda gagal total di Sampdoria dan menyesal tidak mendengarkan saran Ferguson untuk tetap bermain di Inggris. Selepas itu, karier Macheda tak pernah baik karena terus dihantam cedera hingga akhirnya diketahui sedang berjuang bersama Panathinaikos.

Adnan Januzaj

Adnan Januzaj saat di Manchester United.

Setali tiga uang dengan Macheda, Adnan Januzaj saat pertama kali diorbitkan juga mendapatkan glorifikasi begitu besar. Sampai-sampai, ia diperebutkan oleh Kosovo, Belgia hingga Inggris untuk diajak dalam timnasnya.

Januzaj memang sempat menunjukan peforma dan tanda-tanda kalau ia bakal menjadi pemain bintang, tapi itu hanya semusim saja. Setelah itu, Januzaj terlihat seperti besar kepala sehingga tidak mampu menunjukan peforma terbaiknya hingga akhirnya terdampar di Real Sociedad.

Jesse Lingard

Teranyar, ada Jesse Lingard yang di awal kemunculannya juga terlihat begitu menjanjikan hingga kerap dijuluki dengan Lingardinho (mengacu pada nama pemain Brasil). Namun, dikarenakan di Manchester United terjadi begitu sering pergantian pelatih, membuat perkembangan Jesse Lingard stagnan.

Pasalnya, beda pelatih, maka strategi pun berubah dan membuat jika pemain tidak cocok dengan perubahan itu, bisa-bisa perkembangannya jalan di tempat. Mau buktinya? Tercatat sepanjang kariernya, Jesse Lingard ini pemain yang paling sering berganti posisi.

Jesse Lingard dan Louis van Gaal

Mulai dari striker, sayap, hingga pemain tengah, dengan total 8 posisi berbeda pernah dicicipi oleh Lingard. Memang benar itu akan membuat Lingard menjadi pemain serba bisa, tapi di sisi lain, kita pun jadi tidak sadar di mana sebenarnya posisi asli Jesse Lingard.

Akhirnya, Lingard yang kita kenal hanyalah pemain yang punya energi dan determinasi tinggi saja. Sedangkan untuk aspek lainnya, Lingard benar-benar stagnan dan terlihat sekarang ia mulai tersingkir dari skuat inti Manchester United.

Ada banyak bintang muda Manchester United jadi layu sebelum berkembang akibat cedera, besar kepala dan masih banyak lagi faktor yang membuat glorifikasi secara prematur itu tidak ada gunanya.

Pada akhirnya, melihat banyak bintang muda Manchester United yang layu sebelum berkembang akibat terpapar glorifikasi secara masif, rasanya puja-puji yang diberikan kepada Greenwood terbilang prematur.

Lebih baik, kita menyaksikan saja perkembangan karier Mason Greenwood di Manchester United tanpa adanya gangguan glorifikasi berlebihan yang justru, itu bakal menjadi racun baginya.

Manchester UnitedAdnan JanuzajOle Gunnar SolskjaerJesse LingardFederico MachedaIn Depth SportsLiga InggrisFeatureMason Greenwood

Berita Terkini