3 Sektor yang Perlu Dibenahi untuk Kembalikan Kedigdayaan AC Milan
INDOSPORT.COM – Raksasa Serie A Italia, AC Milan setidaknya harus membenahi tiga sektor di lini belakang demi menjalankan misinya kembali ke papan atas dan bersaing memperebutkan gelar musim depan.
Pada musim 2019/20, Milan selalu keteteran dalam bertahan. Kendati tajam saat menyerang, lini belakang Rossoneri terbilang keropos, sehingga dengan mudah dibongkar oleh tim lawan.
Tak ayal Milan jarang mencetak clean sheet hingga berakhirnya musim 2019/20. Cedera dan perbedaan jauh kualitas antara pemain inti dan pelapis membuat ada lubang besar yang harus segera ditutup, setidaknya untuk kembali ke papan atas musim depan.
Tiga sektor pun menjadi sorotan untuk memperbaiki kualitas pertahanan Milan. Ketiga sektor tersebut adalah bek tengah, bek kanan dan bek kiri.
Bek Tengah
Untuk bek tengah, AC Milan telah memiliki duet Alessio Romagnoli dan Simon Kjaer di starting XI. Keduanya terbilang solid, namun keduanya juga takkan bisa bermain terus-terusan. Alhasil Il Diavolo Rosso membutuhkan bek anyar untuk menjadi pelapis.
Sejatinya Milan masih memiliki Leo Duarte, Mateo Musacchio, dan Matteo Gabia sebagai pelapis bek tengah. Namun dua nama pertama rentan dengan cedera dan gagal nyetel dengan skema Stefano Pioli. Alhasil bek tengah hanya menyisakan Romagnoli, Kjaer dan Gabbia.
Tentu tiga pemain itu saja tak cukup. Milan butuh mendatangkan bek lain. Nama Nikola Milenkovic dan Marash Kumbulla dari Fiorentina dan Hellas Verona pun bisa jadi incaran. Keduanya bisa menjadi opsi utama untuk didatangkan guna menghadapi musim depan.
Untuk pemain yang dijual, ada baiknya Milan melepas Mateo Musacchio yang memang kerap cedera dan gagal nyetel dengan skema Stefano Pioli. Duarte bisa dipinjamkan terlebih dahulu mengingat usianya masih muda.
1. Bek Kiri
Untuk sektor bek kiri, AC Milan kerap mengandalkan sosok Theo Hernandez. Pemain berusia 22 tahun ini mejadi pilihan utama sejak didatangkan di awal musim 2019/20. Kehadirannya mampu memberi warna dalam penyerangan Rossoneri.
Namun, tak ada pemain pelapis yang bisa mengimbangi permainan Theo. Memang benar Milan masih memiliki Diego Laxalt dan Ricardo Rodriguez. Tetapi keduanya tak cukup tampil solid dan tak memberi dampak apik layaknya Theo.
Alhasil baik Laxalt dan Ricardo berencana dilepas untuk menambah pundi-pundi transfer. Alhasil, Milan membutuhkan bek kiri anyar, setidaknya untuk memberikan persaingan kepada Theo.
Untuk mengatasi permasalahan di sektor bek kiri, Milan bisa menunjukkan ketertarikannya kembali kepada Antonee Robinson. Bek milik Wigan Athletic ini memang santer dikaitkan berlabuh ke Sheffield United, namun Rossoneri bisa membajaknya mengingat harganya yang murah, yakni 1,7 juta euro (Rp26 miliar).
Bek Kanan
Sama seperti bek kiri, sektor kanan pertahanan AC Milan juga terbilang keropos. Pasalnya, dua penggawanya Andrea Conti dan Davide Calabria tak cukup impresif dalam bertahan dan memberi lubang besar saat lawan menggunakan skema serangan balik.
Namun dari kedua nama tersebut, Milan dilaporkan hanya berniat melepaskan Calabria. Hal ini lantaran Conti memiliki jam terbang mumpuni ketimbang Calabria yang bermain inkonsisten dan terbilang minim pengalaman.
Dengan dilepasnya Calabria, Milan pun butuh pemain anyar untuk mengisi bek kanan. Kendati telah kedatangan Pierre Kalulu secara gratis, namun Rossoneri butuh bek dengan jam terbang mumpuni untuk memberi persaingan ke Conti.
Alhasil ada dua nama yang bisa jadi opsi Milan, yakni Serge Aurier dan Denzel Dumfries. Untuk Aurier, Rossoneri harus merogoh kocek dalam-dalam hingga 22 juta euro (Rp384 miliar).
Namun Milan bisa mendapat opsi murah pada sosok Dumfries yang memiliki pasaran harga berkisar 12 juta euro (Rp209 miliar). Apalagi secara usia dan pengalaman, pemain berusia 24 tahun ini diyakini bisa menjadi pilihan utama untuk musim depan.