x

Cerita Deden Suparhan Main Bareng 'Legenda' Persija di Persib

Minggu, 27 September 2020 08:59 WIB
Kontributor: Arif Rahman | Editor: Ivan Reinhard Manurung
Deden Suparhan, menjadi salah satu mantan pemain yang bisa merasakan bermain bersama sang kakak Budiman, pada musim kompetisi 2002 lalu di Persib Bandung.

INDOSPORT.COM - Deden Suparhan, menjadi salah satu mantan pemain yang bisa merasakan bermain bersama sang kakak Budiman, pada musim kompetisi 2002 lalu di tim Persib Bandung.

Menurut Deden, bermain satu tim dengan Budiman ada rasa beban namun ada juga rasa bangga. Pasalnya, saat itu sang kakak sebelum bergabung dengan skuat Maung Bandung, baru saja mengantarkan tim Persija Jakara menjadi juara pada Liga Indonesia musim 2001 dan sebagai kapten tim berjuluk Macan Kemayoran tersebut.

Baca Juga
Baca Juga

Sehingga, tak heran kualitas dan prestasi yang dimiliki Budiman saat itu, menjadikannya pemain termahal yang bergabung dengan Persib di musim 2002.

"Sudah pernah satu tim sama kanag Budiman dulu, suatu kebanggaan bisa bermain satu tim sama kakak, tapi jadi beban juga."

"Budiman dulu di Persija sudah juara ke Bandung dengan mungkin dulu itu Budiman kontrak paling tinggi di Persib," kenang Deden kepada awak redaksi berita olahraga INDOSPORT.

Meski begitu, kehadiran Budiman di tim Persib saat itu membuatnya semakin termotivasi untuk tampil maksimal dan berjuang bersama sang kakak di tim kebanggaan Bobotoh.

"Jadi Deden beban juga, tapi suatu kebanggaan buat Deden. Jadi motivasi juga," ucapnya menambahkan.

Deden menambahkan, ketika sama-sama menjadi pemain sepak bola profesional, ia bersama Budiman lebih sering menjadi lawan dibandingkan kawan.

Pasalnya, saat itu Budiman sempat memperkuat beberapa tim, diantaranya Bandung Raya, Persikab Kabupaten Bandung dan Persija Jakarta.

Saat berhadapan dengan Budiman, Deden merasa sang kakak lebih banyak mengalah padanya, apalagi saat itu di lapangan sering berhadapan langsung di sektor sayap. Padahal, ia sangat mengetahui kemampuan dan kualitas Budiman ketika bermain dengan tim lain.

"Tapi dulu seringnya jadi musuh lawan Budiman, pertandingan biasa normal tapi yang dilihat-lihat dulu kang Budiman sering mengalah, karena saya tahu kualitas Budiman ketika main sama yang lain seperti apa. Tapi pas main lawan saya, jadi agak kendor agak mengalah," ungkapnya.

"Sering pas waktu dia di Persija, karena posisi saya sama Budiman, Budiman bek kiri saya bek kanan, pasti ketemu langsung, jadi benturan langsung, tapi kang Budiman lebih sering mengalah. Dan itu jadi Salah satu pengalaman juga bisa bermain sama kakak, pernah jadi lawan pernah jadi kawan satu tim," ujarnya.

Deden menuturkan, fenomena kakak beradik di dalam satu tim di Persib sudah ada sejak dulu, mulai dari Hengky - Pitje Timisela di tahun 1960-an, Risnandar - Giantoro di era 1970-an, dan pada dekade 1990-an ada Yadi Mulyadi - Dudi Sobandi, Robby Darwis - Roy Darwis dan Budiman - Deden Suparhan di era 2000-an, serta saat ini Gian Zola - Beckham Putra Nugraha.

"Kalau dulu kan di Bandung banyak ya yang dari Lembang, kaya Robby Darwis sama Roy, Yadi sama Dudi, terakhir saya sama Budiman, di Persib sekarang Zola sama Beckham. Jadi sudah ada dari dulu ada adik kakak dalam satu tim di Persib," ucapnya.

Kini Deden dan Budiman tak lagi menggleuti bidang yang sama, karena Deden lebih memilih untuk mengabdikan diri sebagai aparatur sipil negara (ASN) di Kota Bandung.

Baca Juga
Baca Juga

Sedangkan Budiman, masih aktif di dunia sepak bola sebagai asisten pelatih Robert Rene Alberts di tim Persib, yang saat ini sedang mempersiapkan diri untuk mengarungi lanjutan Liga 1 2020.

Sebelumnya, Budiman menjadi pelatih Persib U-19 dan berhasil membawa tim Maung Ngora meraih gelar juara pada kompetisi Liga 1 U-19 2018.

Persib BandungPersija JakartaLiga IndonesiaBudimanBola IndonesiaDeden Suparhan

Berita Terkini