Liga Italia: Jelang Juventus vs AC Milan, Allegri Tebar Psywar
INDOSPORT.COM - Jelang bentrokan dua Raksasa Liga Italia antara Juventus dan AC Milan, Pelatih Si Nyonya Tua Massimiliano Allegri menebar psywar bagi kubu tim tamu.
Giornata keempat Liga Italia akan ditutup dengan parti big match bertajuk Derby d'Italia yang mempertemukan Juventus kontra AC Milan.
Laga yang berlangsung pada Senin (20/09/21) di Stadion Allianz Stadium markas Juventus tersebut akan jadi partai krusial bagi kedua kesebelasan.
Bagi tuan rumah, kemenangan atas AC Milan akan jadi modal penting bagi Juventus untuk mengarungi kompetisi Serie A Italia musim 2021/22. Pasukan Allegri yang kini terjerembab di peringkat 16 akan merangkak naik keatas jika mampu meraup 3 poin atas I Rossoneri.
Selain itu, kemenangan atas AC Milan juga bernilai ganda. Pasalnya jika mendulang tri pundi alias 3 poin otomatis mental Giorgio Chiellini Cs. akan meningkat signifikan setelah mereka belum mencicipi kemenangan di 3 laga Serie A Italia.
Bagi kubu tamu, meraih kemenangan sama pentingnya dengan Juventus. AC Milan yang posisinya digeser Inter Milan wajib mencuri 3 poin di kandang Juventus demi menjaga asa meraih scudetto musim 2021/22.
Sangking pentingnya kemenangan bagi kedua tim, sejumlah perang urat saraf terjadi. Allegri bahkan sampai menebar psywar bagi kubu San Siro.
1. Allegri Tebar Psywar
Pelatih Si Nyonya Tua Massimiliano Allegri menebar psywar jelang laga Juventus vs AC Milan pada Senin (20/09/21) dinihari nanti. Allegri menuturkan jika laga versus AC Milan lebih bernilai bagi I Rossoneri.
“Ini adalah salah satu pertandingan paling penting jika bukan yang paling penting di liga. Mereka telah bermain bersama selama bertahun-tahun dan telah memperoleh kepastian penting, kami berkembang dan karena itu memberi kami harapan untuk pertandingan besok yang menurut saya lebih penting bagi mereka daripada bagi kami.” Katanya melansir dari Sempre Milan.
“Kami hanya memiliki satu poin di klasemen, jadi kami harus memiliki pertandingan teknis yang bagus. Mengetahui bahwa Milan sangat percaya diri dan setelah tujuh tahun absen di Liga Champions, mereka kembali. Itu menunjukkan bahwa mereka memiliki kepribadian dan itu membutuhkan kesabaran.”