x

Pelatih Jerman Ingatkan Pemain Indonesia: Jangan Sok Ngerti Nge-gym

Jumat, 26 November 2021 18:29 WIB
Penulis: Martini | Editor: Isman Fadil
Mantan pelatih Persiba Balikpapan, Timo Scheunemann.

INDOSPORT.COM - Pelatih sepak bola asal Jerman, Timo Scheunemann mengingatkan pemain Indonesia agar tidak sembarangan berlatih di pusat kebugaran atau gym.

Timo Scheunemann merupakan mantan pemain Tampine Rovers, yang kemudian menjadi pelatih Persema Malang (2010-2011) hingga Persiba Balikpapan (2017).

Terakhir kali, Timo Scheunemann menjadi asisten pelatih sekaligus penerjemah untuk skuat Garuda Select di Inggris dan Italia.

Kali ini, Timo masih aktif sebagai pengamat sepak bola, dan memberikan masukan agar kualitas selak bola Indonesia bisa menanjak.

Baca Juga
Baca Juga

Teranyar, Timo Scheunemann turut menjadi bintang tamu di Youtube GAN Channel, dan memberi masukan bagaimana latihan fisik yang benar untuk pemain sepak bola.

"Saran saya, untuk pemain usia 13 sampai 15 tahun itu sudah mulai body fitness," jelas Timo Scheunemann pada host Ainul Ridha.

"Nah 15 tahun ke atas, seperti anak saya Brandon, dia sudah 16 tahun, dia ke fitness studio, jadi betul-betul sudah pakai beban, tapi untuk pemain bola, itu ada arahannya."

Berkaitan dengan hal tersebut, Timo juga mengingatkan agar para pemain sepak bola tidak sembarangan berlatih di gym, sebab perlakuannya akan beda untuk atlet bola.

Baca Juga
Baca Juga

"Orang-orang sekarang sudah profesional banget. Jadi, jangan langsung ke gym, sok ngerti, karena betul- betul harus diarahkan tekniknya, kemudian repetisinya," ujar Timo.

"Katakan saja, saya ini seorang pemain bola, tidak mau jadi body buileder, pasti beda (tekniknya)," pungkas sang pelatih.


1. Belajar dari Jepang

Aksi selebrasi timnas Jepang melawan Ekuador fase grup Copa America 2019.

Timo Scheunemann juga menjelaskan bagaimana federasi Jepang membentuk bibit-bibit pemain sepak bola berprestasi.

Menurutnya, pemain sepak bola sudah dibentuk sejak usia dini, sehingga keluarga memiliki peran penting untuk menanamkan pentingnya latihan saat anak masih balita.

"Jangan mulai pembinaan dari umur tujuh tahun, jangan berpikir usia emas itu hanya 9 sampai 12 tahun. Itu usia emas kedua. Usia emas pertama itu 2-6 tahun," terang Timo.

"Itu yang dilakukan di Jepang, didorong terus menerus dengan konsep 'football start at home'. Dengan konsep ini, Jepang maju luar biasa," jelas sosok 47 tahun itu.

JermanPelatihFitnesGymTimo ScheunemannLiga IndonesiaSepak Bola

Berita Terkini