(ANALISIS) Ada Persamaan Pelatih Satria Muda dengan Zidane dan Guardiola

Rabu, 18 Januari 2017 16:48 WIB
Editor: Yohanes Ishak
 Copyright:

Sebelum membahas tentang siapa itu Youbel Sondakh, mari kita lihat dulu rekam jejak dari Josep Pep Guardiola dan Zinedine Zidane dari dunia sepakbola.

Baik Guardiola maupun Zidane memang tidak hanya memperkuat satu klub saja, tetapi mereka dapat melambungkan namanya di satu klub besar di Eropa, yaitu Guardiola dengan Barcelona dan Zidane bersama Real Madrid.

Keduanya pernah menjadi andalan bagi tim yang mereka bela masing-masing saat masih aktif sebagai pemain, serta turut memberikan gelar juara.


Pep Guardiola saat masih aktif sebagai pemain dengan membela Barcelona di musim 1998/99.

Zinedine Zidane saat memperkuat Real Madrid di musim 2005/06.

Tidak hanya sebagai pemain, tetapi juga saat menjabat sebagai pelatih. Semua itu tentu tak lepas dari kedekatan mereka dengan klub, baik dengan tim manajemen maupun rekan setim junior, senior, maupun seangkatan.

Saat menjadi pelatih, Guardiola yang kini melatih Manchester City sukses memberikan gelar juara untuk eks klub yang pernah ia bela Barcelona, begitu pula dengan Zidane yang juga tak ketinggalan memberikan gelar juara bergengsi di Eropa untuk Real Madrid.


Pep Guardiola saat memberikan gelar Liga Champions untuk Barcelona di musim 2010/11.

Menariknya lagi, Guardiola dan Zidane tidak langsung ditunjuk menjadi pelatih utama klubnya. Mereka harus melewati beberapa tahap, seperti melatih tim junior, menjadi asisten pelatih, barulah resmi menjadi pelatih utama.


Zinedine Zidane saat memberikan gelar juara Liga Champions 2015/16.

Lalu mengapa INDOSPORT tidak menyamakannya juga dengan pelatih Barcelona saat ini, Luis Enrique? Padahal, Enrique juga pernah menjadi pemain bagi El Barca dan sukses memberikan gelar, baik saat menjadi pemain maupun pelatih.

Luis Enrique memang sedikit berbeda dengan Guardiola maupun Zidane. Ia memiliki pengalaman melatih sedikit lebih banyak dari keduanya, karena Enrique pernah membesut AS Roma dan Celta Vigo.

Jadi, Enrique tentu memiliki modal lebih dalam menjabat sebagai pelatih sepakbola, terutama menangani klub yang pernah dibela sendiri.


Luis Enrique, pelatih Barcelona yang juga pernah menjadi pemain di klub besutannya tersebut.

Begitulah kurang lebih ringkasan perjalanan dari Guardiola dan Zidane saat menjadi pemain hingga akhirnya menjadi pelatih di klub yang ia bela.

Beralih ke dunia basket Tanah Air yang dikenal dengan nama Indonesia Basketball League (IBL) 2017. Sejatinya, cukup banyak mantan pemain yang akhirnya ditunjuk sebagai pelatih, namun tidak banyak mantan pemain tersebut yang dipercaya menjadi pelatih dalam timnya masing-masing.

Pada IBL musim 2017 ini, nama Youbel Sondakh muncul sebagai pelatih baru bagi Satria Muda Pertamina Jakarta, ia menggantikan peranan dari pelatih sebelumnya, Cokorda Raka Satrya Wibawa. Youbel Sondakh juga sebelumnya pernah menjadi pemain bagi Satria Muda (SM).


Youbel Sondakh, pelatih Satria Muda Pertamina Jakarta.

Jika melihat peranan Youbel Sondakh dengan Zidane dan Guardiola, ketiganya memiliki jejak karier yang terbilang serupa.

Youbel pernah menjadi pemain Satria Muda dari tahun 2006 hingga 2013 lalu, di mana ia pernah mempersembahkan 5 gelar domestik IBL Indonesia. Tak heran, namanya selalu menjadi andalan SM, sama seperti rekannya, Christian Ronaldo Sitepu dan Rony Gunawan.

Tidak lama kemudian, di musim 2013/14, Youbel Sondakh yang masih berusia 29 tahun langsung ditunjuk menjadi asisten pelatih dengan mendampingi Cokorda Raka.

Menjabat sebagai asisten pelatih, Youbel memiliki peranan penting dalam memberikan contoh pergerakkan kepada tim dengan apa yang diminta oleh pelatih Cokorda Raka.


Youbel Sondakh, saat masih aktif sebagai pemain dan membela Satria Muda Jakarta di musim terakhirnya, 2012/13.

Begitu pula saat Cokorda Raka sedang berhalangan hadir, maka Youbel Sondakh yang akan mengambil alih untuk melatih SM. Dengan kata lain, Youbel sama seperti Guardiola dan Zidane kala menangani tim junior Barcelona dan Real Madrid.

Terlebih, Youbel Sondakh juga memiliki peranan penting dalam membina para pemain muda atau rookie (pemain muda yang baru melakukan debut) di SM.

Kini, memasuki musim 2017 yang akan digelar pada hari Jumat, 20 Januari 2017 mendatang. Youbel Sondakh akan mengawali debutnya sebagai pelatih SM di kompetisi IBL.

Pastinya ia diharapkan dapat memberikan gelar juara yang pada musim lalu direbut oleh tim asal Surabaya, CLS Knights. Berbekal pengalaman sebagai asisten serta telah resmi menjadi pelatih utama sejak Perbasi Cup (ajang pra musim), tentunya pengalaman tersebut akan menjadi modal berharga untuknya sendiri.


Youbel Sondakh (tengah) saat memberikan arahan kepada Satria Muda Pertamina Jakarta.

Guardiola telah mengenal bagaimana keadaan luar-dalam dari Barcelona, begitu pula dengan Zinedine Zidane bersama Real Madrid. Situasi ini juga pastinya telah diketahui dengan baik oleh Youbel Sondakh yang namanya pernah dielu-elukan oleh para fans.

Sejatinya, Youbel Sondakh sama halnya dengan Cokorda Raka yang juga pernah menjadi pemain dan pelatih bagi SM. Namun, pada era basket modern Indonesia dalam beberapa tahun kemarin, nama Youbel Sondakh lebih dikenal sebagai aset tim saat sebagai pemain, sementara Cokorda Raka lebih diunggulkan dalam meracik taktik.

Jika Guardiola dan Zidane mampu memberikan gelar juara di musim perdananya sebagai pelatih untuk Barcelona dan Real Madrid, lalu mampukah Youbel Sondakh memberikan gelar juara di musim perdananya untuk Satria Muda Pertamina Jakarta? Menarik untuk dinanti.

138