In-depth

Dilema Stapac Jakarta untuk Timnas, Seharusnya Jangan Mundur dari IBL

Sabtu, 24 Agustus 2019 15:10 WIB
Editor: Yohanes Ishak
© INDOSPORT
Kim Hong, pemilik Stapac Jakarta. Copyright: © INDOSPORT
Kim Hong, pemilik Stapac Jakarta.

INDOSPORT.COM - Pada pertengahan Agustus 2019 kemarin, pencinta basket sejati dikejutkan dengan kabar mundurnya Stapac Jakarta dari IBL Indonesia 2019.

Menurut penuturan dari Irawan Haryono, selaku pemilik dari Stapac mundurnya Stapac Jakarta dari kompetisi IBL sendiri berdasarkan kepentingan untuk persiapan Timnas Basket Indonesia di FIBA World Cup 2023 mendatang.

"Kami sih (mundur) demi kepentingan yg lebih besar, apalagi Indonesia mau jadi tuan rumah FIBA World Cup 2023. Kami enggak masalah kok kalau memang harus mundur, toh kami bangga kalau pemain kita dipanggil timnas," ujarnya.

Di sisi lain, pria yang akrab disapa Kim Hong ini mengaku dirinya tidak siap jika harus memaksakan timnya untuk bermain di IBL Indonesia musim 2019/20 mendatang.

Pasalnya, hampir seluruh penggawa Stapac Jakarta dipanggil ke Timnas Basket Indonesia dan menyisakan kurang lebih hanya tiga pemain saja yang tersedia.

Seperti yang dilansir dari Youtube Sports Channel, Kim Hong mengaku jika ingin mencari pemain lain untuk persiapan melakoni musim baru nanti ia tidak mampu.

© Arif Rahman/INDOSPORT
Stapac Jakarta tampil sebagai juara IBL 2018/18. Copyright: Arif Rahman/INDOSPORTStapac Jakarta tampil sebagai juara IBL 2018/18.

“Untuk mencari pemain profesional itu tidak gampang. Bukan seperti kita pergi ke toko untuk membeli kue yang kita suka atau roti yang kita mau makan, kita harus mencari pemain yang benar-benar sesuai untuk bisa berkompetisi,” tandasnya.

"Masalahnya gini, pemain Stapac kan ada beberapa yang pensiun, terus satu orang kuliah di Spanyol (Agassi Goantara), dan sisanya dipanggil timnas. Ya kami mau tampil di IBL pakai pemain yang mana?"

"Sedangkan cari pemain pengganti itu enggak gampang. Nyari satu saja susah lho dan sementara itu, pemain kami nantinya akan di-keep timnas selama 2 tahun," jelas pria yang kerap hadir dengan pakaian nyentrik di setiap laga ini gamblang.

1