Pukul Orang Saat Aksi Protes George Floyd, JR Smith Buka Suara

Senin, 1 Juni 2020 14:27 WIB
Penulis: Arif Budi Setyanto | Editor: Yosef Bayu Anangga
© INDOSPORT
Eks pebasket NBA, JR Smith ramai menjadi perbincangan karena terlihat memukuli orang saat ikut aksi protes kematian George Floyd. Copyright: © INDOSPORT
Eks pebasket NBA, JR Smith ramai menjadi perbincangan karena terlihat memukuli orang saat ikut aksi protes kematian George Floyd.

INDOSPORT.COM - Eks pebasket NBA yang pernah bermain di Cleveland Cavaliers, JR Smith ramai menjadi perbincangan karena terlihat memukuli orang saat ikut aksi protes kematian George Floyd.

Dalam laporan TMZ Sports, JR Smith tertangkap video sedang memukuli orang ketika aksi protes terkait kematian George Floyd di Los Angeles, Amerika Serikat.

Nah, alasan Smith memukuli orang yang tidak diketahui identitasnya itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan isu rasisme di Amerika yang sedang memanas.

JR Smith yang pernah memenangkan gelar NBA bersama LeBron James ini mengaku bahwa ia memukuli orang tersebut karena mobilnya telah dirusak. Padahal Smith memarkirkan mobilnya di perumahan atau tidak dekat di area aksi protes.

Dalam video yang beredar, Smith menghajar orang yang merusak mobilnya itu tanpa ampun. Orang yang dipukuli Smith tersebut kemudian lari terbirit-birit meninggalkan lokasi.

Usai kejadian tersebut, Smith akhirnya memberikan klarifikasi terkait videonya yang menyebar. Ia menjelaskan bahwa dirinya memukuli orang itu karena mobilnya dirusak dan sama sekali tak ada hubungannya dengan isu ras yang sedang memanas. "Ini bukan kejahatan karena kebencian," tegas Smith.

Sementara itu, aksi protes yang terjadi di Amerika Serikat dipicu karena kematian George Floyd. Kasus ini berawal ketika polisi mendapat telepon dari sebuah toko yang menduga Floyd membayar dengan uang curian.

Polisi tersebut kemudian menangkap Floyd, tapi salah satu dari mereka menindih lehernya. Floyd merasa kesakitan saat lehernya ditindih dan meminta polisi untuk melepaskan tindihan itu karena ia tidak bisa bernapas.

Akan tetapi, polisi yang bernama Derek Chauvin itu seakan tidak peduli. Hingga akhirnya Floyd dinyatakan meninggal setelah dibawa ke rumah sakit.