eSports

Ikut Protes Negara Semi Merdeka, Pemain eSports Ini Kena Hukuman Kejam

Jumat, 11 Oktober 2019 03:33 WIB
Penulis: I Made Dwi Kardiasa | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© TecMundo
Pengembang game eSport Hearthstone memberikan hukuman kejam terhadap salah satu atlet eSports hanya karena protes terkait permasalahan Hong Kong. Copyright: © TecMundo
Pengembang game eSport Hearthstone memberikan hukuman kejam terhadap salah satu atlet eSports hanya karena protes terkait permasalahan Hong Kong.

INDOSPORT.COM - Menjadi seorang atlet eSports terbilang cukup menjanjikan dengan memperoleh bayaran dari keikutsertaan dalam ajang turnamen bergengsi. Namun nasib nahas harus dialami salah satu atletnya usai mendapat larangan hanya karena ikut protes terkait Hong Kong.

Seorang pemain eSports game Hearthstone profesional bernama in-game Blitzchung atau dikenal dengan nama asli, Ng Wai Chung, menjadi korban terkait ulahnya sendiri. Dilansir laman berita Nextshark, hal ini sendiri berawal ketika dirinya melakukan wawancara di depan kamera.

Pemain yang kerap menggunakan topeng gas ini mengemukakan pendapat yang tidak pantas terkait isu yang sedang panas di Hong Kong belakangan terakhir. Chung menyatakan dengan lantang: "Bebaskan Hong Kong. Revolusi untuk era kami!" ketika dalam wawancara sebelum akhirnya dipotong iklan komersil.

Hal ini tentu menjadi permasalahan karena telah melanggar kode etik dari kompetisi game Hearthstone. Pasalnya pihak pengembang game, Blizzard, telah menyatakan aturan khusus terkait tidak bolehnya ada hubungan antara politik ketika mengikuti kompetisi ini.

"Kami menghargai pemikiran atau pendapat tersendiri dari para pemain. Tapi untuk hal ini kami mengharapakan para pemain untuk dapat mengikuti peraturan tertulis yang sudah kami buat," tulis pihak pengembang dalam aturan resminya.

Blizzard pun memberikan hukuman tegas dengan menguras uang hadiah yang harusnya didapatkan Chung dan memberikan larangan main satu tahun penuh dalam turnamen game pertandingan kartu ini. Selain itu, pihak perusahaan juga memutus kontrak kerja dengan dua caster yang telah melakukan wawancara.

Sekedar informasi, permasalahan terkait protes Hong Kong sendiri terbilang pelik hingga saat ini. Penyebab terkait masalah ini ialah protes usulan undang-undang RUU ekstradisi Hong Kong 2019 yang dianggap tidak berpihak ke publik.

Alhasil hal ini pun sempat membuat beberapa kalangan bawah memberikan protes ke pemerintah dengan mandat peninjauan kembali agar RUU bisa segera di revisi.