INDOSPORT.COM - Melarikan diri ke Indonesia saat negaranya berkonflik, karateka Afghanistan, Meena Asadi, mewakili suara pengungsi yang menanti direlokasi ke negara permanen.
Meena Asadi lahir pada tahun 1992 di Afghanistan. Masa kecilnya dihabiskan dengan melihat negaranya yang penuh konflik dan perang karena Taliban berkuasa.
Situasi yang sungguh mencekam, termasuk anak perempuan yang tidak boleh berpendidikan tinggi dan perempuan tidak boleh bekerja.
Meski begitu, dia berhasil mendobrak keterbatasan dengan menjadi atlet karate perempuan bersabuk hitam. Sekitar 30 medali dia raih, termasuk 3 medali perak South Asian Games 2010.
Namun pada 2015, Taliban menjatuhkan bom di Afghanistan. Kurangnya keamanan dan stabilitas ekonomi setelah invasi AS ke Afghanistan pada 2001, telah berkontribusi pada eksodus tersebut.
Alhasil Meena Asadi bersama suami dan putranya bermigrasi ke Indonesia untuk mencari masa depan yang lebih baik. Saat ini Meena Asadi menjadi guru karate di Cisarua Shotokan Karate Club (CRSKC), Bogor, Jawa Barat.
Terdapat puluhan murid berguru kepadanya, termasuk dari pengungsi anak anak Afghanistan. Kendati demikian, seperti nasib para pengungsi yang lain, Meena Asadi menanti perlindungan dan berharap mendapatkan suaka di negara ketiga.
Hal itu dengan bantuan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) atau Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi Indonesia.
Indonesia tidak bisa menerima pengungsi Afghanistan secara permanen karena tidak ikut menandatangani Konvensi Pengungsi 1951.
Namun selama tinggal bertahun-tahun di Indonesia, para pengungsi Afghanistan merasa frustasi. Mereka tak kunjung ditempatkan ke negara ketiga. Sedangkan di Indonesia, mereka tak bisa memenuhi hak-hak dasarnya.
Alhasil, protes terjadi berulang kali dari para pengungsi Afghanistan yang mendesak agar Komisi UNHCR Indonesia segera mempercepat proses relokasi bagi mereka.
Hal itu yang sempat diutarakan oleh karateka Meena Asadi melalui Twitter pribadinya @meena_asadi pada Senin (10/01/22).
Refugees are suffering in Indonesia without a basic human rights. They need immediat help to ressattled soon from here. @UNHCRIndo please try your best. U r the only responsible org for refugee.#HelpRefugees_Indonisia
— Meena Asadi (@meena_asadi) January 9, 2022
“Pengungsi menderita di Indonesia tanpa mendapat hak-hak asasi manusia yang mendasar. Mereka membutuhkan bantuan segera untuk diselesaikan dari sini UNHR Indo,”
“Cobalah lakukan yang terbaik. Anda satu-satunya organisasi yang bertanggung jawab terhadap pengungsi,” demikian tulis Meena Asadi, karateka Afghanistan.