x

Bukti Tak Adanya Perbedaan Kualitas antara UFC dan ONE Championship

Senin, 19 April 2021 21:18 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor:
Timofey Nastyukhin mampu taklukan mantan jagoan UFC Eddie Alvarez di ONE Championship

INDOSPORT.COM – Para jagoan UFC yang kini berduel di ajag ONE Championship mengalami kesulitan untuk menunjukkan kedigdayaan mereka, menjadi bukti tak adanya perbedaan kualitas di dua promotor ternama tersebut.

Selama beberapa tahun terakhir, terdapat delapan alumni UFC yang hijrah ke ONE Championship untuk merasakan atmosfer pertarungan di Asia.

Para petarung tersebut ialah Arjan Bhullar, John Lineker, Yoshihiro Akiyama, Yushin Okami, Daichi Abe, Sage Northcutt, Demetrious Johnson, dan Eddie Alvarez.

Baca Juga
Baca Juga

Dua nama terakhir yakni Demtrious Johnson dan Eddie Alvarez merupakan juara dominan di UFC. Johnson adalah peraih sabuk emas flyweight sebanyak 12 kali, sedangkan Alvarez adalah mantan juara divisi lightweight.

Sementara Northcutt merupakan aset masa depan Amerika karena atlet 25 tahun tersebut memiliki rekor enam kemenangan dari delapan laga di UFC.

Dari delapan nama tersebut, enam atlet pernah menderita kekalahan di ONE (75 persen). Mereka adalah Akiyama, Okami, Abe, Northcutt, Johnson, dan Alvarez. Lima diantaranya (63 persen) bahkan kalah lewat penyelesaian (KO/TKO ataupun kuncian).

Baca Juga
Baca Juga

Dua nama lain, Bhullar dan Lineker, masih tak terkalahkan di ONE Championship, dan bahkan semakin dekat untuk menantang juara bertahan di divisi masing-masing.

Bhullar telah mengalahkan atlet heavyweight asal Italia Mauro Cerilli dalam debutnya di Tokyo, Jepang, pada 2019 silam. Sedangkan Lineker baru saja mengalahkan mantan pemegang sabuk emas bantamweight, Kevin Belingon.

Hal ini seolah membuktikan tak ada jurang pembeda antara petarung UFC dan ONE. Johnson misalnya, yang digadang-gadang sebagai salah satu atlet MMA terbaik sepanjang masa (GOAT), mengalami TKO dari Adriano Moraes dalam laga perebutan sabuk emas flyweight awal  bulan ini di ONE on TNT I.


1. Para Petarung ONE Championship Mampu Bersaing

Timofey Nastyukhin mampu taklukan mantan jagoan UFC Eddie Alvarez di ONE Championship

Eddie Alvarez bahkan mengalami mimpi lebih buruk usai menderita dua kekalahan dalam tiga laga terakhirnya. Ia bahkan harus mengalami perawatan medis khusus usai menderita TKO dalam laga debutnya atas atlet Rusia Timofey Nastyukhin.

Sementara itu, Nastyukhin baru saja menelan kekalahan telak dari Christian Lee dalam laga perebutan gelar Juara Dunia ONE Lightweight.

ONE dan UFC dianggap sebagai representasi dari dua kutub yang berseberangan. Jika UFC populer di belahan dunia bagian barat, ONE lebih mentereng di Asia. Gaya bertanding para petarungnya pun cenderung berbeda.

Atlet Amerika terkenal akan gulat dan grappling. Sementara Asia adalah rumahnya para striker karena menjamurnya seni bela diri striking seperti wushu, pencak silat, kung fu, dan taekwondo.

Hal ini menjadi faktor sulitnya para atlet yang telah berjaya di UFC untuk merasakan hal yang sama saat berlaga di ONE Championship, sebagaimana rilis yang diterima INDOSPORT.

Seiring perkembangan MMA, perpindahan atlet dari satu organisasi ke organisasi lainnya kerap terjadi, dan hal ini pun bisa menjadi sinyal jika para atlet UFC yang telah berjaya di barat mungkin akan mengalami kesulitan saat mencoba peruntungan di ONE Championship, yang semakin menjadi tujuan utama bagi seniman bela diri dari berbagai negara.

Saat ini, ONE Championship tengah tayang di jam tayang utama Amerika Serikat lewat serial ajang bertajuk ONE on TNT. Ada empat ajang yang tayang selama bulan April dan tayang tiap Rabu malam waktu AS. Event sendiri berlangsung pagi hari waktu Indonesia pada hari Kamis.

Ultimate Fighting Championship (UFC)Mixed Martial Arts (MMA)One ChampionshipEddie AlvarezBerita OlahragaBerita SportBerita MMADemetrious Johnson

Berita Terkini