Sempat bercokol di peringkat pertama selama 2 hari di Kejuaraan Nasional Atletik pra-remaja dan remaja, Sumatera Barat harus puas menjadi runner-up di bawah Jawa Timur dan hanya terpaut 2 medali emas. Absennya 3 atlet andalan, menjadi salah satu kendala Sumbar dalam mengumpulkan pundi-pundi medali emas, Sabtu (04/04/2015).
“3 atlet kita diberangkatkan untuk mewakili Indonesia ke Sea Youth 2015, olahraga remaja tingkat Asean di Kuala Lumpur, nanti tanggal 10 berangkat,” kata Manager tim Sumatera Barat, Arfan Rusda kepada INDOSPORT.
“Kita kehilangan 7 atau 6 medali, aturannya kita bisa 15 atau 16 medali emas. Tapi itu peraturan dari PASI, yang mewakili Indonesia tidak boleh diturunkan (Kejurnas Atletik pra-remaja dan remaja) takut cedera,” tambahnya.
Walau gagal menjadi juara umum dalam kejurnas kali ini, Arfan berbangga hati atas apa yang sudah dilakukan oleh para anak-anak didikannya, meski hanya diperkuat oleh 27 atlet. Beberapa atlet ini juga sudah dipersiapkan di daerahnya masing-masing.
“Kita sangat bangga (menjadi runner-up), hanya dengan 27 atlet kita hampir menjadi juara umum. Sudah 2 hari kita memimpin, hari kedua dan ketiga, hari terakhir Jatim melejit,” sambungnya.
Medali emas terakhir kontingen Sumbar disumbangkan dari nomor 4x400 meter estafet remaja putri, dimana diisi oleh, Ramadona, Dian Putri, Crismona Putri, dan Dwina Ade Yulia dengan catatan waktu 4 menit 7 detik.
“Senang, pokoknya udah jadi yang terbaik, saya sempat cedera hamstring. Persiapan cuma 2 minggu, kalau di lari estafet sendiri belum ada persiapan, baru kali ini lari estafet,” terang pelari keempat kontingen Sumatera Barat di nomor 4x400 meter estafet remaja putri, Dwina Ade Yulia.
Baru pertama kali turun di nomor estafet, Dwina langsung berhasil menyabet medali emas dalam Kejuaraan Nasional Atletik pra-remaja dan Remaja 2015, yang dilangsungkan pada tanggal 1-4 April di Stadion Rawamangun, Jakarta.