Olahraga, Wanita 139 Kg Ini Dapat Tubuh Ideal

Sabtu, 4 Juli 2015 15:12 WIB
Editor: Gema Trisna Yudha
 Copyright:

Adalah Robanne Robin, ibu tiga anak yang kini sangat bahagia tidak hanya karena bentuk tubuhnya yang indah, tapi juga karena terlepas dari kelainan yang pernah menghantuinya. Perempuan asal Indianapolis ini tak tanggung-tanggung pernah menderita gangguan makan yang membuatnya menderita Anorexia, Bulimia, dan Obesitas.

Kisahnya berawal saat Robin masih berusia lima tahun. Saat itu Robin kecil harus kehilangan kehangatan sebuah keluarga karena ayah ibunya memutuskan untuk bercerai. Untuk meringankan penderitaannya, dia melampiaskannya dengan memakan banyak makanan, terutama hotdog. 

"Saya sudah gemuk, tapi aku makan lebih banyak lagi, dan lagi. Aku merasa makanan membuatku lebih baik saat kebingungan dengan perceraian orangtuaku," katanya.

Robin terus menyantap makanannya hingga badannya semakin mengembang. Dia pun menjadi bahan ejekan teman-temannya disekolah. 

Duduk di bangku sekolah menengah, Robin yang telah masuk masa puber menyaksikan kawan-kawannya bertubuh ramping yang terlihat cantik. Dia pun memutuskan untuk punya tubuh tipis agar terlihat cantik.  

"Aku benar-benar berhenti makan. Aku mengunyah permen karet dan minum diet coke untuk menekan nafsu makan, dan memakan Skittles agar gula darah saya tidak turun," ucap Robin. 

Robin kerap menghindari makan bersama orang lain agar tidak ketahuan dia tidak makan. Jika terpaksa makan bersama orang lain, dia akan membuang makannya tanpa ketahuan. 

Kondisi ini tentu saja membutnya merasa kelaparan. Namun saat itu dipikirannya menjadi ramping adalah menjadi cantik, sehingga dia mengabaikan rasa lapar yang kerap dirasakan. Hingga suatu hari, setelah bertahun-tahun menderita kelaparan, dia merasa bosan.  

Seorang teman yang menjadi tempat dia curhat tentang hal ini justru menyarankan dia melakukan kebiasaan yang membuatnya menjadi penderita bulimia. Robin akan makan dalam jumlah yang sangat banyak, lalu dia mengorek-ngorek tenggorokannya untuk mengeluarkan lagi makanannya. 

Kebiasaan barunya ini berlangsung lima tahun, bahkan hingga dia menikah dengan Ray. Namun dengan cerdik Robin mampu menyembunyikan kebiasaannya itu tanpa diketahui sang suami. 

Saat mengandung, Robin menghentikan kebiasaannya ini dan mulai balas dendam dengan memakan makanan yang dia suka. Setelah melahirkan Davis, anak pertamanya, Robin mendapat berat badan 47 kg. 

Berat badannya semakin bertambah setelah melahirkan anak selanjutnya, Leah dan Halle. Saat berdiri di atas timbangan, jarum timbangan menunjuk angka 139 kg. Beruntung Ray tidak mempermasalahkan berat badan Robin, hanya saja dia khawatir dengan kondisi kesehatan istrinya itu. Terbukti, Robin akhirnya harus melakukan operasi lambung akibat pola makannya tersebut pada 2009. 

12 bulan setelah sakit dan operasi itu, ditambah olahraga yang dia lakukan, Robin kehilangan hampir separuh berat badannya. Namun perubahan drastis itu membuatnya kulitnya tampak keriput dan bergelambir. "Aku benci melepas pakaian karena melihat kulit yang sangat buruk. Aku jijik."

Sekarang, dua tahun setelah berat badannya mencapai 139 kg, dengan melakukan olahraga rutin, Robin memiliki tubuh ideal yang terus dia pertahankan. Berat badannya kini adalah 63 kg. 

Kini Robin menjadi instruktur olahraga dan menulis buku inspiratif berjudul Half My Size, mengenai kisah berat badannya itu. 

"Aku tersesat saat ingin menjadi kurus waktu muda. Tapi aku saat ini membuktikan bahwa kamu tak boleh menyerah pada diri sendiri, karena kamu tak tahu apa yang mungkin terjadi pada dirimu sendiri," ucapnya. 

2